TEMPO.CO, Jakarta - Paul McCartney menyindir Presiden AS Donald Trump dalam album solonya yang baru, dengan menjulukinya sebagai "kapten gila" dalam salah satu lagunya.
Selama wawancara, seperti dilansir dari The Hill, 17 September 2018, mantan personel The Beatles itu mengatakan ia menyindir beberapa penyangkal perubahan iklim, termasuk Donald Trump, di salah satu lagu berjudul "Despite Repeated Warnings" di album barunya "Egypt Station" yang dirilis awal bulan ini.
Baca: Alihkan Anggaran Bencana Alam ke Imigrasi, Donald Trump Dikecam
Adapun lirik yang menyindir Trump terkait perubahan iklim di lagu ini seperti "meskipun peringatan bahaya berulang di depan, kapten tidak akan mendengarkan apa yang telah dikatakan" dan "orang-orang yang berteriak paling keras, mungkin tidak selalu menjadi yang terpintar".
Donald Trump menolak rumor perubahan iklim dan mengklaim perubahan iklim hanya isu yang diciptakan oleh dan untuk Cina untuk membuat industri AS tidak kompetitif.
Sampul album baru Paul McCartney "Egypt Station" yang dirilis pada 7 September 2018. [PaulMcCartney.com]
Pada Desember, Trump berkicau selama serangan cuaca dingin ekstrem yang melanda Amerika serikat, dengan berkelakar "mungkin kita bisa menggunakan sedikit Pemanasan Global untuk cuaca yang baik."
Paul McCartney mengatakan dia menicptakan lagu ini karena "pada dasarnya, kadang-kadang, kita punya kapten gila yang berlayar dengan perahu ini yang kita naiki dan dia hanya akan membawa kita ke gunung es (meskipun) meskipun telah diperingatkan bahwa itu bukanlah rencana yang bagus."
Baca: Donald Trump Sebut Pidato Obama Bikin Tidur
Ketika ditanya siapa sebenarnya kapten gila yang dimaksud, McCartney menjawab "Maksud saya, jelas itu Trump".
"Tetapi saya tidak ingin terlalu menekankannya karena ada banyak dari mereka", kata Paul McCartney dan menambahkan bahwa Donald Trump adalah bukanlah satu-satunya "kapten gila".