Perang Yaman, Pangeran Saudi Salahkan Raja Salman dan Putranya
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 9 September 2018 17:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pangeran Arab Saudi menuding Raja Salman dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, atas terjadinya perang Yaman yang menewaskan ribuan orang.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, saudara laki-laki Raja Salman dan salah satu putra pendiri kerajaan Arab Saudi, mengatakan, pengunjuk rasa antiperang yang hadir di luar kediamannya di London, Inggris, tidak menyalahkan dirinya mengenai perang Yaman.
Baca: Perang Yaman: Belum Ada Tanda Berakhir
"Ada orang tertentu yang bertanggung jawab. Jangan menyalahkan seluruh anggota kerajaan," kata Pangeran melalui rekaman video seperti diberitakan Al Jazeera.
Ketika dia ditanya siapa orang-orang yang dimaksud, Pangeran mengatakan, siapa lagi kalau bukan raja dan para ahli warisnya. "Di Yaman dan beberapa tempat lain, perang harus segera berakhir hari ini atau sebelum besok," tegas Pangeran Ahmed menambahkan.
Beberapa jam setelah pernyataan Pangeran Ahmed yang beredar melalui rekaman video, kantor berita Saudi Agency Press, mengatakan apa yang disampaikan oleh Pangeran Ahmed adalah sebuah pernyataan salah persepsi.
Baca: Arab Saudi dan UEA Tembaki Bus Sekolah di Yaman, 40 Murid Tewas
Arab Saudi bersama sekutunya terlibat perang di Yaman pada 2015 untuk mengusir Houthi yang sekarang berkuasa di Ibu Kota Yaman. Dalam konflik bersenjata tersebut, Iran mendukung Houthi, sementara Arab Saudi menyokong pemerintahan di Aden. Akibat perang tersebut, lebih dari 5.000 orang tewas terutama penduduk sipil dan anak-anak.