Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Berikutnya untuk Cina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Budi Riza
Minggu, 9 September 2018 13:04 WIB
TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Cina akan mengenakan kenaikan tarif untuk impor senilai sekitar US$200 miliar atau sekitar Rp3000 triliun dari negara itu dalam waktu dekat.
Baca:
Trump Gelar Perang Dagang, Surplus Ekspor Cina ke AS Malah Naik
Trump juga mengatakan dia bisa menambah kenaikan tarif baru untuk impor senilai US$267 miliar atau sekitar Rp4000 triliun dari Cina.
“Kenaikan tarif bisa segera terjadi tergantung mereka. Hingga tingkat tertentu, itu tergantung Cina,” kata Trump kepada media di pesawat Air Force One seperti dilansir Reuters, Jumat, 7 September 2018 waktu setempat.
Trump menaikkan tarif impor dari Cina terkait tuntutannya agar ada perubahan kebijakan ekonomi, perdagangan, dan teknologi. Dia mengatakan kepada jurnalis bahwa dia harus melakukan ini.
“Dan saya benci katakan ini tapi ada US$267 miliar impor yang tarifnya bakal naik segera begitu saya perintahkan. Itu akan mengubah totalnya,” kata dia.
Baca:
Perang Dagang Amerika Vs Cina Bakal Berlanjut, Dolar Menguat
Pernyataan Trump ini sempat berpengaruh pada saham S&P 500 uturn 0,2 persen. Nilai tukar yuan juga melemah di pasar luar negeri terhadap dolar.
<!--more-->
Produk Konsumen
Hubungan dagang AS dan Cina, seperti dilaporkan MSNBC, menegang setelah Trump mengenakan kenaikan tarif untuk impor US$16 miliar dan US$34 miliar sejak awal Juli 2018. Ini terutama untuk produk seperti mesin industri, komponen pendukung elektronik dan semikonduktor.
Reuters melansir kenaikan tarif impor senilai US$200 miliar berlaku untuk sejumlah barang seperti kamera, alat perekam, tas koper, tas tangan, ban, dan alat pembersih lantai. Ini bisa terkena tarif 10—25 persen.
Ponsel, yang menjadi impor terbesar AS dari Cina belum terkena kenaikan tarif. Namun, produk populer ini bakal terkena kenaikan tarif jika Trump melanjutkan perang dagang untuk paket impor senilai US$267 miliar tadi.
Baca:
Utusan Trump Ajak Eropa Bersatu Hadang Agresi Ekonomi Cina
Ancaman kenaikan tarif Trump ini, yang jumlahnya mencapai US$517 miliar ini, melebihi total impor barang dari Cina pada tahun lalu senilai US$505 miliar. Namun, menurut US Census Bureau, impor 2018 AS dari Cina hingga Juli 2018 telah naik 9 persen dibandingkan 2017.
<!--more-->
Produk Apple
Kantor Perwakilan Perdagangan AS menerima 6000 komentar selama 7 hari dari publik soal rencana kenaikan tarif oleh pemerintahan Trump. Kebanyakan komentar dari perusahaan yang menginginkan agar produk jualan mereka dikeluarkan dari daftar tarif karena akan mempersulit kinerja perusahaan.
Perusahaan besar Apple Inc mengatakan sebagian besar produk yang dijualnya terkena tarif untuk paket impor US$200 miliar dari Cina. Tapi, produk iPhone belum terkena. Produk yang terkena seperti AirPods, headphone Beats, dan smart speaker HomePod.
Soal ini, Trump mengatakan Apple bisa menghindari terkena kenaikan tarif ini dengan memindahkan kegiatan produksinya dari Cina ke AS. “Dan mendapatkan insentif pajak,” kata Trump lewat cuitannya. “Mulai membangun pabrik baru sekarang.”
Baca:
Trump Incar Jepang dalam Perang Dagang Lanjutan?
Menurut pelobi produk konsumen David French, ada banyak produk konsumen yang dijual perusahaan besar ritel seperti Amazon yang terkena kenaikan tarif ini.
“Orang-orang Cina tidak terkena tarif ini. Keluarga Amerika yang membayar kenaikan tarif ini. Ini pajak dan mengenai kantong setiap orang di negara ini,” kata David French, yang berprofesi sebagai pelobi untuk Federasi Retail Nasional.