14 Hakim Pengadilan Mahkamah Palestina Mengundurkan Diri, Kenapa?

Jumat, 7 September 2018 13:20 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (tengah) menerima para tahanan yang dibebaskan dalam upacara penyambutan setelah kedatangan mereka di markas Palestina di Ramallah, Tepi Barat, Selasa (31/12). AP/Nasser Nasser

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 14 dari 27 hakim di Pengadilan Mahkamah Palestina mengundurkan diri bersama-sama sebagai protes atas revisi undang-undang yang mengancam independensi hakim dan lembaga peradilan.

Pemberhentian 14 hakim agung disampaikan oleh Asosiasi Hakim Palestina pada hari Rabu, 5 September 2018, seperti dikutip dari Middle Eas Monitor, Jumat, 7 September 2018.

Baca: Palestina Desak PBB Selidiki Israel Atas Insiden Gaza

Asosiasi Hakim Palestina menuliskan di halaman akun resmi di Facebook:

"Hakim Pengadilan Mahkamah menggelar pertemuan di Ramallah hari ini, di pusat kota Tepi Barat, dan meminta presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk tidak mempertimbangkan rekomendasi Komisi Pengembangan Kehakiman (untuk mengamenden Undang-Undang Otoritas Kehakiman). Hakim mempertimbangkan proposisi seperti ini sebagai ancaman kepada kemerdekaan hakim dan pemisahan kekuasaan."

Pengunduran diri 14 hakim agung tersebut ditetapkan oleh Ketua Asosiasi Hakim Palestina, Osama Al-Kilani untuk diserahkan ke Ketua Dewan Kehakiman, Emad Saleem jika revisi undang-udang itu diumumkan.

Baca: Abbas Sebut UU Negara Israel sebagai Rasis

Advertising
Advertising

Dalam draf revisi Undang-undang Otoritas Kehakiman menyebutkan 3 hal yang diprotes 14 hakim agung tersebut:

1. Penunjukan dan pemberhentikan Ketua Dewan Pengadilan Mahkamah Palestina ada di tangan Presiden Palestina.

2. Pengurangan masa pensiun hakim dari 70 tahun menjadi 65 tahun.

3. Merekomendasikan pembentukan lembaga Komisi Pembersihan Kehakiman.

Baca: Mahmoud Abbas Potong Gaji Tahanan Palestina di Penjara Israel

Sebelum direvisi, undang-undang ini mengatur tentang penunjukan ketua Dewan Pengadilan Mahkamah Palestina oleh Dewan Pengadilan Mahkamah itu sendiri untuk kemudian diserahkan ke presiden untuk meratifikasinya.

Menurut Al-Kilani, lebih dari setahun lalu sengketa dimulai antara hakim dan pemerintah terhadap revisi Undang-undang Otoritas Kehakiman Palestina. Hingga akhirnya 14 hakim agung mengundurkan diri.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

15 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

15 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

16 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

17 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

19 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya