TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengumumkan, pemerintahannya memotong gaji seluruh tahanan Palestina asal Jalur Gaza di penjara Israel.
Terkait dengan keputusan tersebut, beberapa sumber mengatakan kepada Quds Press, Jumat, 20 April 2018, mereka telah mengontak Kepala Komite Urusan Tahanan PLO, Issa Qaraqe, dengan menyatakan persoalan pemotongan ini hanyalah kesalahan teknis dan mereka akan segera memperbaikinya.
Baca: Kisah Wanita Palestina di Penjara Israel: Ingin Berkaca tapi...
Demonstran mengikuti unjuk rasa mendukung tahanan Palestina yang mogok makan di penjara-penjara Israel, di Kota Gaza, 17 April 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Sumber yang tak bersedia disebutkan namanya itu menjelaskan, pemimpin senior Fatah, Marwan al-Barghouti, yang pernah dijebloskan ke penjara Israel sejak 2002, marah atas keputusan Abbas yang memotong gaji tahanan Palestina dari Gaza.Seorang mahasiswa Palestina, berada di dalam kurungan saat berdemonstrasi dalam aksi solidaritas tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel 2014 di Kota Gaza (19/5). Ashraf Amra/Anadolu Agency/Getty Images
"Perlu dicatat, apa yang dilakukan oleh Abbas itu dapat meruntuhkan prinsip perjuangan rakyat Palestina," ucapnya seperti dikutip Middle East Monitor.
Baca: 60 Persen Anak-anak Palestina di Tahanan Israel Disiksa
Menurut sumber, keputusan memotong gaji itu datang hanya dua hari setelah Al-Barghouti meminta Abbas menahan diri agar tidak menjatuhkan hukuman di Gaza. "Para tahanan Palestina merencanakan mogok jika Abbas memotong gaji mereka."