Pendiri Taliban Afganistan Meninggal, Sosok Dibenci dan Ditakuti

Rabu, 5 September 2018 13:11 WIB

Jalaluddin Haqqani [Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri jaringan militan Taliban Afganistan yang paling disegani dan ditakuti, Jalaluddin Haqqani, meninggal.

Dilaporkan Associated Press, 5 September 2018, Taliban mengatakan Haqqani meninggal pada Senin 3 September pada usia 71 tahun setelah dilaporkan sakit selama bertahun-tahun, termasuk penyakit Parkinson.

Baca: Ashraf Ghani Tolak Pengunduran Diri Pejabat Keamanan Afganistan

Karena kondisinya yang sakit, kepengurusan organisasi telah diberikan kepada salah satu dari 12 putranya, Sirajuddin, yang kemampuan militernya diakui dengan merencanakan dan melakukan beberapa serangan Taliban yang lebih berani.

Putra Haqqani juga merupakan wakil kepala Taliban, yang telah melancarkan serangan yang semakin canggih dan terkoordinasi terhadap pasukan keamanan Afganistan. AS mengatakan dalam laporan terbaru bahwa hampir setengah dari Afganistan berada di bawah kendali Taliban atau milisi lain.

Advertising
Advertising

Foto 22 Agustus 1998 ini, menunjukkan Jalaluddin Haqqani, pendiri kelompok militan Taliban jaringan Haqqani, berbicara selama wawancara di Miram Shah, Pakistan. Taliban mengatakan pendiri jaringan Haqqani Afganistan, Jalaluddin Haqqani, adalah mantan sekutu AS yang beralih menjadi musuh utama AS, telah meninggal dunia. (Foto AP / Mohammed Riaz, File)

Jalaluddin Haqqani, yang pernah dipuji sebagai pejuang kemerdekaan oleh Presiden AS ,Ronald Reagan, karena menentang invasi Uni Soviet di Afganistan selama Perang Dingin, telah lumpuh selama 10 tahun terakhir, seperti diutarakan juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed.

<!--more-->

Laporan kematian Haqqani tersebar luas pada 2015 dan tidak pernah terdengar kabarnya dalam beberapa tahun.

Mujahid menyebut Haqqani seorang sarjana agama dan prajurit teladan. Amerika Serikat menyatakan jaringan Haqqani sebagai organisasi teroris pada 2012, dan telah menjadi salah satu lawan paling sengit bagi pasukan AS dan NATO di Afganistan.

Baca: Taliban Sambut Ajakan Rusia Bahas Perdamaian di Afganistan

Namun kematian Haqqani diperkirakan tidak akan memengaruhi kekuatan atau strategi militer Taliban.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Mohammad Radmanish, mengatakan kematian Haqqani tidak berarti perubahan besar bagi Jaringan Haqqani.

"Secara operasional, kematiannya tidak akan berdampak pada kelompok itu," katanya, seperti dikutip dari Aljazeera, dan menambahkan bahwa peran Haqqani dalam beberapa tahun terakhir lebih bersifat ideologis daripada praktis.

Jalaluddin Haqqani [theweek]

Sebagai salah satu mujahidin dari pemberontak Afghanistan, Haqqani bergabung dengan Taliban ketika mereka menyerbu Kabul pada September 1996, mengusir para pejuang lawan dari ibukota.

Haqqani termasuk di antara mujahidin Afganistan yang saat itu didukung Amerika Serikat untuk melawan pasukan Uni Soviet yang memasuki Afghanistan pada 1979 untuk mendukung pemerintah komunis pro Moskow.

<!--more-->

Haqqani dipuji oleh mantan Wakil Presiden AS, Charlie Wilson, sebagai "orang dengan segala kebaikan". Setelah 10 tahun di Afganistan, Uni Soviet keluar dari negara itu dalam sebuah kesepakatan yang akhirnya menyebabkan runtuhnya pemerintahan Kabul dan pengambilalihan oleh mujahidin.

Informasi intelijen AS menyebut Haqqani sebagai "sosialis moderat" yang tidak menerima aturan ketat Taliban yang menolak pendidikan bagi para gadis.

"Haqqani lebih banyak berfungsi di wilayah militer, dan bukan kekuatan dalam mengatur isu-isu politik atau sosial Taliban," kata pesan intelijen tersebut.

Baca: Diserang Taliban, 200 Militan ISIS Menyerah ke Pasukan Afganistan

Lahir pada 1947 dari suku kuat Zardran yang mendominasi provinsi Paktia, Paktika, dan Khost di Afganistan tenggara, Haqqani adalah teman dekat Osama bin Laden, yang sering berlindung di kamp-kampnya di luar Khost.

Hubungan Haqqani dengan Pakistan ketika ia mempelajari bentuk Islam konservatif di madrasah Darulaman Haqqania, atau sekolah agama, di barat laut Pakistan. Ulama tertinggi sekolah, Maulana Sami-ul-Haq, pernah berkata dalam wawancara kepada Associated Press bahwa Haqqani adalah murid yang serius.

<!--more-->

Penafsiran keras Haqqani tentang Islam telah meluncurkannya di jalan menuju pemberontakan di awal 1970-an ketika ia kembali ke Afganistan untuk membuka madrasah dan mengorganisir sebuah gerakan melawan raja Afganistan, Raja Zahir Shah, menurut dokumen AS yang tidak diklasifikasikan untuk melacak karier militan Haqqani.

Selama tahun 1980-an, kecakapan militer Haqqani di Afganistan menarik perhatian Amerika Serikat dan Pakistan. Dia pun menerima bantuan uang dan senjata dari AS.

Anggota Taliban membawa senjata sembari mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban memasuki Kabul melalui gerbang di selatan dan tenggara. REUTERS

Pejuang dari dunia Muslim direkrut untuk melawan Uni Soviet, dan Osama bin Laden termasuk yang pertama mendaftar. Banyak pejuang Arab tertarik ke arah Haqqani karena ia adalah seorang pembicara Arab dan seorang pejuang yang keras. Mereka yang tetap tinggal di Afganistan, termasuk pemimpin baru al-Qaida, Ayman al Zawahri, diyakini dilindungi oleh jaringan Haqqani, dan mereka diyakini membantu mendanainya.

Baca: Afganistan Bebaskan 149 Sandera Korban Penculikan Taliban

Setelah Rusia pergi dan pemerintah komunis Afganistan jatuh, Haqqani menjabat sebagai menteri kehakiman. Dia segera meninggalkan pemerintah mujahidin, frustrasi karena pertikaian yang tak usai, dan kembali ke Khost di mana dia mempertahankan kontak dekat dengan militan, termasuk Osama bin Laden.

Setelah mengambil alih kekuasaan pada September 1996, Taliban merangkul Haqqani karena keterampilan militernya, menurut data intelijen 1998 dari Kedutaan Besar AS di Afganistan.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

56 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

31 Desember 2023

Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

Kazakhstan mengeluarkan Taliban dari daftar organisasi teroris berdasarkan organisasi teroris yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB.

Baca Selengkapnya

Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

12 Desember 2023

Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

Pakistan diguncang bom bunuh diri. Sebuah markas militer menjadi sasaran bom yang menewaskan 23 orang.

Baca Selengkapnya