TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan militer Afganistan pada Senin, 20 Agustus 2018, meluncurkan sebuah operasi penyelamatan di wilayah utara provinsi Kunduz untuk menyelamatkan 149 orang yang disandera oleh kelompok radikal Taliban selama beberapa jam. Diantara mereka yang disandera adalah perempuan dan anak-anak.
Dikutip dari chicagotribune.com pada Selasa, 21 Agustus 2018, pasukan militer Afganistan sedang mengepung sekitar area provinis Kunduz untuk membebaskan sisa 21 sandera. Operasi pembebasan sandera ini adalah salah satu upaya militer Afganistan untuk memukul mandur militan garis keras Taliban dari Afganistan.
Baca: Serbu Penjara Taliban, Militer Afganistan Bebaskan 54 Orang
Anggota Taliban membawa senjata sembari mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban memasuki Kabul melalui gerbang di selatan dan tenggara. REUTERS
Baca: Taliban Afganistan Umumkan Gencatan Senjata Saat Idul Fitri
Peristiwa penculikan terjadi ketika pada Senin pagi, 20 Agustus 2018, militan Taliban menyergap iring-iringan tiga bus wisata di sebuah jalan di distrik Khan Abad, Afganistan. Militan Taliban memaksa semua orang di dalam bus ikut bersama mereka.
Menurut Nasrat Rahimi, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, setelah pasukan militer Afganistan membebaskan 149 sandera, militan Taliban masih menahan 21 sandera dari penumpang di dalam bus wisata. Dalam operasi penyelamatan, tujuh militan Taliban tewas dalam baku tembak dengan militer Afganistan.
Penculikan yang dilakukan oleh militan Taliban ini dilakukan saat Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, mengumumkan dilakukannya gencatan senjata dengan Taliban pada saat hari raya Idul Adha.
Taliban telah meningkatkan serangan mereka di Afganistan dalam beberapa bulan terakhir. Mereka merebut hampir seluruh distrik di Afganistan dan meluncurkan serangan bom serta membunuh puluhan orang.