Jurnalis Investigasi Woodward Tulis Buku Heboh Soal Trump

Editor

Budi Riza

Rabu, 5 September 2018 11:41 WIB

Jurnalis senior Bob Woodward, 75 tahun, menulis buku berjudul 'Fear: Trump in White House'. Leading Authorities Ccom

TEMPO.CO, Washington - Wartawan senior peraih dua penghargaan Pulitzer, Bob Woodward, bakal meluncurkan buku mengenai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan judul “Fear: Trump in The White House.

Baca:

Siapa Omarosa, Penulis Buku Kritik Trump dan Gedung Putih?

Advertising
Advertising

Buku ini berisi cerita mendalam dari kesaksian pejabat dan bekas pejabat Gedung Putih termasuk orang-orang yang dekat dengan Trump.

Salah satu cerita menarik dari buku ini adalah pernyataan pribadi para pembantu mengenai Trump. Ada yang menyebutnya sebagai idiot dan labil hingga berperilaku seperti anak sekolah dasar kelas lima dan enam.

“Dia itu idiot. Percuma mencoba meyakinkannya mengenai apapun. Dia sudah keluar batas. Kita ada di kota gila,” kata John Kelly seperti tercantum dalam buku setebal 448 halaman seperti dilansir CNN, yang mendapat salinan buku ini sebelum diterbitkan, Selasa 4 September 2018.

Bekas pegawai Gedung Putih, Omarosa Manigault Newman, menulis buku soal Trump berjudul "Unhinged: An Insider's Account of the Trump White House". Business Insider

Woodward, 75 tahun, terkenal dengan liputan investigai dalam skandal Watergate di media Washington Post, yang berujung pengunduran diri Presiden Richard Nixon pada era 70an.

Baca:

Eks Direktur FBI James Comey Tulis Buku, Sebut Trump dan Pelacur?

Liputan ini kemudian difilmkan dengan judul "All The President's Men", dan menjadi tontonan populer penggemar politik dan jurnalistik. Woodward telah menulis 18 buku politik AS dengan 12 buku termasuk best seller.

Sebelum ini, seperti dilansir Reuters, bekas pejabat komunikasi Gedung Putih, Omarosa Manigault Newman, juga menulis buku mengenai Trump berjudul "Unhinged, An Insider Account of the Trump White House”. Sebelum itu, penulis Michael Wolf juga menulis buku berjudul "Fire and Fury: Inside Trump White House". Kedua buku terakhir ini juga mengungkap berbagai sejumlah sisi negatif dan kontroversial dari Trump.

Dalam bukunya, Woodward juga menulis pernyataan keras lain keluar dari Menteri Pertahanan James Mattis dan bekas pengacara pribadi Trump, John Dowd. Mattis menyebut tingkat pemahaman Trump seperti anak sekolah dasar kelas lima atau enam.

Mattis mengatakan ini setelah Trump bertanya mengapa ada pengerahan pasukan AS secara besar-besaran di Korea Selatan selama puluhan tahun dan menelan biaya besar, yang ditanggung anggaran negara AS.

Presiden A.S. Donald Trump bersama Menteri Pertahanan James Mattis dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 1 November 2017. REUTERS

“Kita melakukan ini untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III,” kata Mattis dalam pertemuan dengan Trump pada Januari 2018. Ini memicu Mattis mempertanyakan tingkat pemahamanan Trump.

Pengacara Trump, John Dowd, menyebut Trump sebagai pembohong keparat (a f*cking liar). Dowd meyakini Trump bakal berakhir mengenakan pakaian terusan oranye (sebagai terdakwa) jika dia memberikan kesaksian kepada penasehat khusus Robert Mueller. Mueller sedang melakukan investigasi terkait dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan sejumlah orang Rusia.

Baca:

Ditanya terpisah, ketiga pejabat ini membantah pernah menggunakan kata-kata tadi. Kelly mengaku tidak pernah menyebut Trump sebagai idiot. Dowd juga mengaku tidak pernah menggunakan istilah baju terusan oranye, dan Mattis menyebut kutipan mengenai pernyataannya dibuat orang yang kaya dengan imajinasi.

Para pembantu terdekat Trump, menurut buku yang akan diluncurkan pada 11 September 2018 ini, juga melakukan berbagai cara untuk menyembunyikan dokumen dari meja kerja Presiden untuk menghentikannya melakukan tindakan yang dianggap berbahaya terhadap negara.

Buku Fire and Fury. Phillymag.com

Ini dilakukan Gary Cohn, bekas penasehat ekonomi Trump, dengan menyembunyikan surat yang bisa membatalkan perjanjian dagang AS dengan Korea Selatan. Perjanjian ini terkait dengan kerja sama keamanan antara AS dan Korea Selatan untuk mendeteksi rudal Korea Utara dalam waktu hanya 7 detik sejak diluncurkan.

“Saya curi surat itu dari meja kerjanya,” kata Cohn kepada rekannya. “Saya tidak izinkan dia melihatnya. Harus melindungi negara.”

Baca:

Soal buku ini, Gedung Putih memberikan tanggapan. “Buku ini tidak lain berisi cerita buatan saja. Banyak yang dibuat oleh bekas pegawai yang merasa kecewa, mengatakan itu untuk membuat Presiden terlihat buruk,” kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih. “Presiden Trump telah menembus proses birokrasi untuk mencapai kesuksesan yang belum pernah terjadi bagi rakyat Amerika.”

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

17 menit lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

8 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

1 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

13 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

17 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

24 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya