Antisipasi Serangan AS, Rusia Gelar Militer di Laut Mediterania

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 September 2018 16:31 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin, kiri dan kapal perang negara itu. TASS/PA

TEMPO.CO, Mediterania – Kepala Staf Angkatan Laut Rusia, Vladimir Korolev, mengatakan kapal perang dan pesawat tempur negara itu akan menggelar latihan menembak dan meluncurkan rudal pada latihan perang besar di Laut Mediterania.

Baca: Rusia: Amerika Serikat Jangan Bermain Api di Suriah

“Dalam latihan ini, ada pengelompokan pasukan untuk berlatih tugas perang anti kapal selam dan anti serangan udara, perlindungan komunikasi maritim, melawan pembajakan dan pengerahan bantuan untuk kapal yang membutuhkan bantuan selain berlatih menembakkan roket dan serangan artileri,” kata Korolev speerti dilansir Express, Jumat, 31 Agustus 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Ini merupakan latihan gabungan pertama antara angkatan laut dan udara Rusia sejak beberapa waktu lalu. Latihan ini akan melibatkan dua kapal selam, 26 kapal tempur, dan 34 pesawat tempur.

Baca: Amerika Serikat Pindahkan Radar Cangih ke Wilayah Udara Suriah

Latihan perang ini akan melibatkan Armada Utara Rusia, kapal penjelajah Marshl Ustinov untuk kelas Slava, dan kapal penghancur Severomorsk anti-kapal selam untuk kelas Udaloy.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan militer ini penting untuk menjaga keamanan lalu lintas perdagangan di laut dan penerbangan.

Latihan perang besar-besaran ini digelar setelah Kremlin menyatakan bersiap atas kemungkinan adanya serangan rudal besar-besaran militer Amerika dan sekutu terhadap pemerintahan Suriah.

Kapal Perang Rusia Marshal Ustinov. TASS

Media Sputnik News melansir indikasi bakal adanya serangan AS itu muncul dari pernyataan penasehat keamanan nasional AS, John Bolton, pada pekan lalu bahwa AS akan merespon dengan kuat jika militer Suriah menyerang warga sipil dengan bom kimia saat menaklukkan Provinsi Idlib dari kelompok militan anti Presiden Bashar al Assad.

Baca: Amerika Serikat Tuduh Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Militer Rusia menuding pernyataan Bolton ini bagian dari operasi serangan jebakan bom kimia oleh kelompok militan untuk disalahkan kepada militer Suriah dengan tujuan memicu serangan retaliasi rudal presisi militer AS dan sekutu.

Pada April 2018, militer AS, Inggris dan Prancis menggelar serangan gabungan rudal presisi menggunakan kapal perang, pesawat jet tempur dan kapal selam. Sekitar 100 rudal presisi ditembakkan ke pos pasukan khusus Suriah, gudang senjata, dan gudang senjata kimia.

USS Newport News. Gibraltar Chronicle

Militer Suriah mengklaim berhasil menembak jatuh sekitar 70 persen rudal menggunakan sistem anti-rudal yang dibawa pasukan Rusia.

Baca: Rusia Tuding Amerika Mau Jebak Suriah untuk Picu Serangan Rudal

Menurut Radio Free Europe, utusan tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vasily Nebenzya, mengatakan kepada rekannya dari Inggris soal adanya plot ini.

“Kami juga ingin mengingatkan kepada Anda bahwa kami menyadari betul rencana buruk Anda,” kata Nebenzya. Rusia menuding ada perusahaan pertahanan Olive, yang terlibat dalam plot serangan bom kimia ini, untuk berpura-pura sebagai tim kemanusiaan Helm Putih namun menyelundupkan senjata kimia.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

8 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya