Kapal Selam Amerika USS Newport News Muncul, Suriah Tegang

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 September 2018 15:35 WIB

USS Newport News. Gibraltar Chronicle

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal selam Amerika, USS Newport News, yang membawa rudal presisi Tomahawk, telah memasuki pelabuhan Gibraltar di pintu masuk Laut Mediterania.

Baca: Rusia: Amerika Serikat Jangan Bermain Api di Suriah

Kedatangan kapal ini menyusul peringatan dari kementerian Pertahanan Rusia bahwa ada kelompok Helm Putih gadungan yang mengirim paket zat kimia beracun kepada kelompok militan di Provinsi Idlib, Suriah.

Advertising
Advertising

Militer Rusia menuding ada plot yang sedang berjalan untuk membuat serangan bom kimia oleh militan tapi disalahkan kepada militer Suriah untuk memicu terjadinya serangan rudal dari militer AS dan sekutu. Ini pernah terjadi pada April 2018.

“Media Gibraltar Chronicle melansir kapal selam canggih ini, yang dilengkapi dengan mesin nuklir, terlihat muncul di pelabuhan pada Kamis, 13 September 2018,” begitu dilansir Sputnik News pada Sabtu, 1 September 2018 waktu setempat.

Sebuah kapal Pertahanan Polisi Gibraltar sempat menghalau sebuah kapal berbendera spanyol yang mendekat ke kapal selam itu.

Baca: Amerika Serikat Pindahkan Radar Cangih ke Wilayah Udara Suriah

Kementerian Pertahanan AS menyebut, menurut Gibraltar Chronicle, kedatangan kapal selam ini untuk kunjungan logistik terjadwal.

Situasi di Suriah menegang sejak dua pekan terakhir setelah muncul berbagai spekulasi bahwa militer AS dan sekutu bakal kembali menyerang Suriah dengan rudal presisi seperti pada April 2018.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, menuding ISIS hanya beroperasi di wilayah yang dikontrol militer AS di Suriah dalam pernyataan Sabtu, 9 Juni 2018. Reuters

Media CNN melansir fasilitas produksi senjata kimia Suriah bakal menjadi sasaran tembak jika militer Suriah kembali menyerang warga sipil misalnya di Idlib dengan bom kimia seperti terjadi di Kota Douma pada awal tahun ini. Serangan bom kimia di Douma menimbulkan banyak korban jiwa tapi militer Suriah dan Rusia membantah terlibat.

Baca: Amerika Serikat Tuduh Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan kapal penghancur USS The Sullivans, yang membawa 56 rudal presisi, tiba di Teluk Persia beberapa hari lalu.

Militer AS juga disebut telah menyiagakan pesawat pengebom US B-1B yang membawa 24 rudal presisi udara ke darat AGM-158 JASSM. Pesawat ini berbasis di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.

Kerusakan akibat serangan udara AS terhadap fasilitas riset senjata kimia, penyimpanan senjata dan pos komando militer di Suriah. Foto di kiri sebelum penyerangan dan foto di kanan setelah hantaman rudal presisi Digitalglobe.com

Konashenkov menuding kelompok militan dari Tahrir al-Sham bersiap untuk melakukan serangan bom kimia ini di Provinsi Idlib untuk memicu serangan rudal presisi dari sekutu.

Baca: Rusia Tuding Amerika Mau Jebak Suriah untuk Picu Serangan Rudal

Idlib merupakan satu-satunya provinsi, yang terletak di kawasan utara Suriah, yang masih dikuasai kelompok pemberontak anti Presiden Bashar al-Assad.

Militer Suriah, yang bersekutu dengan Rusia, mengatakan kelompok Helm Putih gadungan telah menculik 44 anak-anak terkait kepentingan untuk membuat serangan jebakan menggunakan bom kimia untuk disalahkan kepada pasukan pemerintah.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

12 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

20 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

12 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya