Abbas Sebut UU Negara Israel sebagai Rasis

Editor

Budi Riza

Kamis, 30 Agustus 2018 15:31 WIB

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan Presiden Bosnia Bakir Izetbegovic di Ramallah, Palestina, Rabu, 29 Agustus 2018.

TEMPO.CO, Ramallah – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam Undang-Undang Negara Israel sebagai rasis.

Baca:

Pejabat Top Israel Ucapkan Selamat Idul Adha ke Mahmoud Abbas

Advertising
Advertising

Abbas mengatakan ini saat mendampingi pemimpn Bosnia dan Herzegovina, Bakir Izetbegovic, dalam jumpa pers bersama di kantor kepresidenan Palestina di Ramallah pada Rabu, 29 Agustus 2019 waktu setempat.

“Saya menjelaskan kepada Izetbegovic mengenai undang-undang terbaru Israel tidak sah termasuk Undang-Undang Negara Israel yang bersifat apartheid,” kata Abbas seperti dilansir Times of Israel, Rabu, 29 Agustus 2018.

Menanggapi ini, Izetbegovic mengatakan wilayah timur dari Yerusalem merupakan wilayah pendudukan. “Dan kota Yerusalem seharusnya menjadi ibu kota bagi Israel dan negara Palestina,” kata Izetbegovic, yang merupakan anggota triparti Kepresidenan Bosnia - Herzegovina.

Baca:

Abbas: Palestina Siap Berunding dengan Israel

Pada Juli 2018, parlemen Israel Knesset mengesahkan UU Negara yang menyatakan Israel sebagai rumah nasional bagi bangsa Israel. UU itu juga menyatakan hari libur Yahudi sebagai hari libur nasional dan menetapkan bahasa Ibrani sebagai satu-satunya bahasa nasional.

UU itu tidak mencantumkan pasal kesetaraan antara sesama warga negara Israel seperti yang tercantum dalam Deklarasi Kemerdekaan Israel. Deklarasi menyatakan negara harus menjamin kesetaraan hak sosial dan politik terhadap semua penduduknya tanpa membedakan agama, ras atau jenis kelamin.

UU baru Israel itu seakan menyatakan bahasa Arab, yang digunakan sebagian penduduk Israel yang beretnis Arab, memiliki posisi lebih rendah.

Badut menyemprotkan busa ke arah anak-anak saat perayaan Idul Adha di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Selasa, 21 Agustus 2018. Berbeda dengan Indonesia dan sebagian Asia, negara-negara di kawasan Timur Tengah merayakan Idul Adha pada hari ini, 21 Agustus, termasuk di Palestina. AP Photo.

PM Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung UU baru itu, Dia beralasan UU itu dibutuhkan untuk menjamin Israel tidak hanya menjadi negara demokrasi tapi juga negara bagi bangsa Yahudi dan hanya bagi bangsa Yahudi.”

Baca:

Mahmoud Abbas Potong Gaji Tahanan Palestina di Penjara Israel

Dalam kesempatan ini, Abbas juga mengecam efek merusak dari Kepresidenan AS, Donald Trump, terhadap bangsa Palestina.

Misalnya, Trump telah menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedubes AS ke kota itu. Trump juga menghentikan dana US$200 juta atau sekitar Rp2,9 triliun untuk Palestina, yang biasanya disalurkan lewat UNRWA. UNRWA bertugas mendukung kehidupan warga pengungsi Palestina, yang tanahnay diambil Israel.

Polisi berkuda Israel berusaha membubarkan massa Yahudi ultra-ortodoks yang menggelar aksi protes menolak kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis, 2 Agustus 2018. REUTERS

Abbas juga menyatakan mendukung upaya internasional untuk menggelar konferensi melibatkan banyak pihak sebagai mediator untuk proses perdamaian.

Sejak pernyataan Trump soal Yerusalem, Abbas menyatakan tidak akan menerima peran AS sebagai satu-satunya mediator. Abbas juga menyatakan bersedia mendengarkan proposal perdamaian AS jika mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina dan mendukung solusi dua negara.

Baca:

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Minta Maaf ke Umat Yahudi

Trump mengatakan dia tidak memiliki preferensi soal solusi satu atau dua negara. Namun jika ada satu negara maka terbuka kemungkinan PM Israel mendatang bernama Mohammed.

Secara terpisah, PM Israel, Netanyahu, mengatakan semua musuh-musuh negaranya akan hancur. Dia mengatakan ini saat mengunjungi reaktor nuklir Dimona secara rahasia seperti dilansir Reuters.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

16 menit lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

12 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

14 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

15 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

16 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

20 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

22 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya