Banyak Pemberitaan Negatif, Trump Komplain Google

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 Agustus 2018 11:35 WIB

Ilustrasi kolom pencarian google. google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mesin pencari Google dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saling serang. Trump menuding Google hanya mempublikasi pemberitaan negatif tentangnya. Walhasil Trump pun menilai Google memiliki motif politik.

Pernyataan Trump itu dibantah oleh Google. Dalam pernyataannya, Google mengatakan ketika pengguna mengetik apa yang mereka cari di kolom 'cari', maka Google bertugas memastikan pengguna menerima jawaban paling relevan dalam hitungan detik.

"Kolom 'cari' tidak ditujukan sebagai agenda politik dan kami tidak membiaskan hasil pencarian terhadap ideologi politik apapun. Setiap tahun, kami menerbitkan tambahan informasi baru pada logaritma kami untuk memastikan kami merespon para pengguna dengan konten yang berkualitas lebih baik," tulis Google, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu, 29 Agustus 2018.

Baca: Tabloid AS Rahasiakan Pemberitaan Skandal Pribadi Donald Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam Ohio Republican Party State Dinner 2018 di Kolumbus, Ohio, Amerika Serikat, 24 Agustus 2018. (AP Photo/John Minchillo)

Baca: Pemberitaan Kerap Jelek, Donald Trump Protes ke Media

Advertising
Advertising

Google menegaskan tidak pernah mengurutkan hasil pencarian untuk memanipulasi sentimen politik. Google pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitasnya sebagai mesin pencari.

Komplain Trump terhadap Google disampaikan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat itu melakukan pertemuan di ruang Oval dengan Presiden FIFA. Melalui media sosialnya, Trump mengatakan Google telah mencuranginya dan orang lain sehingga hampir semua berita dan informasi yang muncul adalah pemberitaan negatif.

Dia pun memperingatkan Google, Twitter dan Facebook agar berhati-hati karena perusahaan tersebut tidak boleh terus menjelek-jelekkan orang. Trump pun mengklaim, menerima ribuan komplain terkait hal yang juga dialaminya dan hal ini bagi Trump tak adil bagi sebagian besar masyarakat.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

38 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

43 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya