Militer Rusia dan Turki Tegang Soal Suriah, Putin Turun Tangan

Editor

Budi Riza

Minggu, 26 Agustus 2018 08:08 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin menyambut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bereada di Konstantin palace, St.Petersburg, Rusia, 9 Agustus 2016. Erdogan menyebut pertemuan ini sebagai 'menata ulang' hubungan dengan Rusia. AP/Alexei Nikolsky

TEMPO.CO, Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, turun tangan langsung menangani ketegangan pasukan militer negaranya dengan Turki di Provinsi Idlib, Suriah bagian barat laut.

Baca:

3 Kapal Perang Rusia ke Suriah Bebaskan Idlib, Turki Meradang

Advertising
Advertising

Putin menemui Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Menteri Pertahanan Hulusi Akar, dan Kepala Organisasi Intelijen Nasional Hakan Fidan.

“Hubungan kita dengan Turki menjadi semakin mendalam dan berarti. Menjadi semakin mendalam di bidang kerja sama ekonomi, dan penanganan sejumlah isu regional,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi lokal dan dikutip oleh Hurriyet Daily News, Sabtu, 25 Agustus 2018.

Putin juga menyebut hubungan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terjadi secara rutin.

Baca:

Takut Sanksi AS, Bank Swiss Bekukan Aset Rusia Rp 73 Triliun

“Terima kasih atas upaya dari negara kita dengan keterlibatan negara-negara lain yang berkepentingan seperti Iran, kerja sama kita dengan PBB, dengan negara-negara Eropa, dengan Amerika Serikat – kita berhasil melakukan kemajuan serius dalam menyelesaikan krisis Suriah,” kata Putin.

Ahmad Hariri, pengungsi dari Kota Daraa, Suriah, menjahit di gerainya di kamp pengungsian Al-Zaatari di Mafraq, Yordania, dekat perbatasan Suriah, Senin, 30 Juli 2018. Al-Zaatari merupakan kamp pengungsi Suriah terbesar di Yordania. REUTERS/Muhammad Hamed

Secara terpisah, Menlu Turki, Cavusoglu, mengatakan,”Solusi militer di Idlib bisa menimbulkan bencana.” Dalam jumpa pers dengan mitranya Menlu Rusia, Sergei Lavrov, Cavusoglu juga mengatakan,”Solusi dengan kekuatan di Idlib akan melemahkan kepercayaan antara Rusia dan Turki begitu juga kepercayaan dari partisipan gencatan senjata,” kata dia.

Baca:

ISIS Culik 36 Perempuan dan Anak di Suriah

Menanggapi ini, Lavrov mengungkapkan keyakinannya Presiden Turki dan Presiden Rusia akan membicarakan solusi soal ini dengan detil.
“Saat zona deeskalasi dibangun di Idlib, tidak ada satu pihak pun yang akan menggunakannya untuk bersembunyi di balik populasi sipil sebagai tameng," kata dia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Turki di Moskow, Rusia, pada Jumat, 24 Agustus 2018. Hurriyet Daily News

Lavrov mengatakan kondisi di Idlib, yang merupakan satu-satunya wilayah yang belum dikuasai pasukan pemerintah Suriah dukungan Rusia dari kelompok pemberontak, berlapis dan meminta ada pemisahan antara kelompok oposisi dengan struktur teroris.

Baca:

Yordania: Kami Belum Siap Buka Perbatasan dengan Suriah

Konflik di Provinsi Idlib, Suriah, memanas setelah ada kabar militer Rusia mengerahkan tiga kapal perang untuk membombardir pasukan oposisi dukungan Turki. Kabar ini dilansir media Fars News Agency dan Debka File.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya