Eks Pengacara Donald Trump Akhirnya Akui Trump Suap Bintang Porno

Rabu, 22 Agustus 2018 17:00 WIB

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Michael Cohen, memberikan kesaksian bahwa Trump telah menyuruhnya mengatur pembayaran menjelang pemilihan presiden 2016, untuk membungkam dua perempuan yang mengklaim memiliki hubungan dengan Trump.

Dilaporkan Reuters, 22 Agustus 2018, Michael Cohen, 51 tahun, mengaku bersalah atas delapan tuduhan kriminal di pengadilan federal di Manhattan, New York, termasuk penggelapan pajak, penipuan bank, dan pelanggaran keuangan kampanye.

Baca: Pengacara Trump Berupaya Hentikan Gugatan Hukum Bintang Porno

Cohen yang bisa terancam sampai lima tahun penjara, dan pengakuan ini menjadi perubahan dramatis ketika ia sebelumnya menyebut dirinya sebagai pembela Trump dan akan "menerima peluru" apapun untuk presiden.

Michael Cohen, mantan pengacara Presiden Donald Trump, menjelang sesi Pengadilan Federal pada Selasa, 21 Agustus 2018, di New York.(Foto AP / Kevin Hagen)

Advertising
Advertising

Ahli hukum mengatakan presiden yang sedang menjabat tidak dapat didakwa atas kejahatan, tetapi Konstitusi memungkinkan Kongres untuk mendakwa dan menghapus seorang presiden dari kantor karena kejahatan tinggi dan kejahatan ringan.

Tuduhan Cohen meningkatkan tekanan politik bagi Donald Trump menjelang pemilihan kongres bulan November di mana Demokrat berusaha mendapatkan kembali kendali atas DPR dan Senat.

Baca: Trump Bantah Suap Artis Porno untuk Bungkam Soal Selingkuh

Michael Cohen mengatakan kepada Hakim William Pauley III bahwa dalam koordinasi dengan, dan arahan seorang kandidat untuk kantor federal, dia mengatur pembayaran kepada dua perempuan untuk tutup mulut dengan tujuan mempengaruhi pilpres.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding memiliki hubungan gelap dengan model Playboy, Karen McDougal. [The Sun]

Bintang film dewasa Stormy Daniels diberi US$ 130.000 (Rp 1,8 miliar) dan mantan model Playboy Karen McDougal dibayar US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar).

Dilansir dari Associated Press, pada 2016 sebelum pemilihan presiden, Trump yang merupakan kandidat presiden dari Partai Republik, memerintahkan Michael Cohen mengatur pembayaran aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model Playboy Karen McDougal, untuk mempengaruhi pemilihan, untuk menjaga rahasia tentang pertemuan seksual pribadi dengan Trump.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan National Enquirer setuju untuk membayar US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar) untuk McDougal karena perselingkuhan Trump pada 2006, setahun setelah Trump menikahi Melania Trump. Dalam sebuah pernyataan, American Media Inc., yang mendukung kampanye Trump, mengatakan bahwa uang itu bukan untuk membeli cerita skandal McDougal tetapi untuk konten kolom selama dua tahun. Juru bicara Gedung Putih, Hope Hicks, menyangkal ada perselingkuhan.

Ekspresi aktris film dewasa Stephanie Clifford, yang juga dikenal sebagai Stormy Daniels saat memberikan keterangan pers di luar Pengadilan Distrik, New York, AS, 16 April 2018. Ia melaporkan pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, karena berusaha mengintimidasi dirinya. AP Photo/Mary Altaffer

Cohen tidak menyebut nama Donald Trump di pengadilan, tetapi pengacaranya, Lanny Davis, mengatakan setelah sesi pengadilan bahwa ia merujuk pada presiden Donald Trump.

"Hari ini dia (Cohen) berdiri dan bersaksi di bawah sumpah bahwa Donald Trump mengarahkannya untuk melakukan kejahatan dengan melakukan pembayaran kepada dua perempuan untuk tujuan utama mempengaruhi pemilihan," kata Davis, seperti dikutip dari Reuters.

"Jika pembayaran tersebut adalah kejahatan untuk Michael Cohen, lalu mengapa mereka tidak menjadi kejahatan bagi Donald Trump?" Kata Davis.

Baca: Siapa Michael Cohen, Pengacara Trump, yang Digeledah FBI?

Trump membantah berhubungan dengan dua perempuan tersebut. Pengacaranya, Rudy Giuliani, mengatakan pembayaran dilakukan untuk menghindarkan Trump dan keluarganya malu dan tidak terkait dengan kampanye.

Giuliani mengecam Michael Cohen dan menyebutnya "tikus kecil yang licik" dan mengatakan dia berbohong.

Di bawah undang-undang pemilihan AS, sumbangan kampanye, yang didefinisikan sebagai hal-hal nilai yang diberikan kepada kampanye untuk mempengaruhi pemilihan, harus diungkapkan. Pembayaran yang dimaksudkan untuk membungkam dugaan perselingkuhan sesaat sebelum pilpres dapat merupakan sumbangan kampanye, yang dibatasi hingga US$ 2.700 (Rp 39 juta) per orang, kata beberapa ahli hukum.

Berita terkait

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

1 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

29 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya