Amerika Bentuk Grup Aksi Iran, Menlu Zarif Sebut Upaya Kudeta

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 Agustus 2018 19:31 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Jeff Roberson, REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Teheran – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif, mengatakan pembentukan “Iran Action Group” di kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bertujuan untuk menjatuhkan Republik Islam ini.

Baca:

6 Teknologi Militer Andalan Iran untuk Lawan Israel, seperti Apa?

Advertising
Advertising

Zarif mengatakan upaya Grup Aksi Iran ini bakal gagal. Dia mengatakan ini saat peringatan ulang tahun ke 65 kudeta dukungan AS, yang menjatuhkan Perdana Menteri Mohammed Mossadegh pada 1953, yang terpilih secara demokratis dan berhaluan nasionalis.

Saat itu, pemerintah AS mendukung naiknya Shah Mohammed Reza Pahlavi sebagai penguasa Iran. Revolusi Islam Iran pada 1979 menjatuhkan rezim Shah Iran.

Seperti dilansir Reuters, Zahid mencuit lewat akunnya di Twitter @Jzarif pada Ahad, 19 Agustus 2018.

“65 tahun lalu, AS menjatuhkan pemerintahan demokratis populer yang terpilih yaitu Dr Mossadegh, mengembalikan diktator dan menundukkan Iran selama 25 tahun berikutnya. Sekarang sebuah “Grup Aksi” bermimpi melakukan hal sama lewat tekanan, misinformasi dan hasutan. Tidak bakal terulang lagi.”

AS dan Inggris menggerakkan kudeta terhadap Mossadegh setelah terjadinya nasionalisasi industri minyak Iran, yang sebagian dimiliki investor asing.

Baca: 12 Tuntutan Amerika Serikat untuk Iran

Sputnik News melansir pernyataan Zarif ini muncul tiga hari setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengumumkan pembentukan Grup Aksi, yang akan bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengkaji ulang, dan mengkoordinasikan semua aspek dari kementerian Luar Negeri terkait Iran. Grup Aksi ini dipimpin oleh Brian Hook, yang menjabat sebagai Direktur Perencanaan Kebijakan dari Kemenlu, dan menjadi utusan khusus untuk Iran.

Menurut Pompeo, grup ini juga bertugas untuk membangun upaya internasional melawan perilaku Iran. Sebelum menjabat di posisi barunya ini, Hook memang bertugas untuk bernegosiasi dengan sekutu Eropa untuk mengubah isi perjanjian nuklir Iran, yang ditolak Presiden AS, Donald Trump.

Hubungan AS dan Iran menegang pasca keputusan Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir 2015, yang diteken oleh 6 negara besar seperti Inggris, Prancis, Jerman, Cina, dan Rusia. Keputusan Trump ini bertentangan dengan lima negara penandatangan lainnya, yang tetap mendukung isi perjanjian nuklir itu.

Baca:

Sanksi Ekonomi Diperketat Amerika Serikat, Iran Latihan Militer

Pada 7 Agustus 2018, AS mengumumkan sanksi pertama untuk Iran, yang menargetkan pembelian dolar AS, perdagangan dengan emas dan logam, serta transaksi terkait mata uang nasional. AS bakal meluncurkan sanksi berikutnya pada 4 November 2018 terkait pembatasan ekspor minyak Iran dan energi.

Ketua DPR Iran, Ali Larijani, mengatakan kudeta terhadap PM Mossadegh merupakan contoh sejarah terbaik yang menunjukkan AS tidak bisa dipercaya.

“Beraninya Anda bicara soal kebebasan bangsa Iran dengan rekam jejak gelap Anda pada kudeta 19 Agustus 1953, lalu menunjuk rezim totaliter boneka,” kata Larijani seperti dilansir kantor berita IRNA menunjuk kepada masa pemerintahan rezim Shah Iran.

“Amerika mengenakan sanksi tapi mereka mengklaim mendukung kebebasan, HAM, dan keamanan global dan regional,” lanjut Larijani.

Baca:

Ditekan Amerika Serikat, Iran Akan Pamer Kekuatan Militer

Menurut Reuters, kudeta dukungan Inggris dan Amerika pada 1953 ini menjadi luka yang tidak sembuh dalam hubungan Iran dengan Barat. Menteri Luar Negeri AS, Madeleine Albright, mengakui peran AS dalam upaya kudeta itu pada 2000 dan menyebutnya sebagai ‘kemunduran bagi perkembangan politik Iran”.

Sejak jatuhnya Shah Iran, AS dan Iran tidak memiliki hubungan diplomatik selama bertahun-tahun. Hubungan kedua negara melunak pada 2015 saat Presiden Barack Obama dan lima pemimpin dunia lainnya menandatangani perjanjian nuklir Iran. Namun, hubungan ini kembali memanas sejak Trump menyatakan keluar dari perjanjian itu.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya