Sara Duterte Bakal Lanjutkan Karir Politik Ayahnya?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Agustus 2018 16:08 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pernah berfikir dinasti politik itu tidak bagus. Namun sembilan bulan menjelang pemilu sela, dinasti politik Duterte perlahan mulai terbentuk dengan munculnya Sara Duterte, putri presiden.

Dalam politik Filipina, pemilu sela ini akan menentukan apakah presiden telah sukses atau gagal memimpin negara. Selama ini, kebijakan Presiden Duterte ada yang mengundang kontroversi. Diantaranya operasi perang melawan narkoba. Namun saat yang sama, Duterte tak kenal ampun dalam memberantas korupsi.

Dalam kondisi seperti ini, Sara saat ini muncul untuk mendukung kebijakan ayahnya. Sejumlah analis dan sumber di pemerintah Filipina menyebut, Sara pada akhirnya akan menjadi penerus ayahnya.

"Saya katakan pada Anda semua, saya siap mundur dan pensiun," kata Dutere, 73 tahun.

Pernyataan Duterte itu bertolak belakang dengan semangat Sara, 40 tahun, yang sedang bermanuver membangun aliansi dan memperluas pengaruh partainya di wilayah selatan Davao.

Baca:Duterte Mundur Sebagai Presiden Filipina Jika Tuhan Ada

Advertising
Advertising

Sara Duterte, kiri, digadang-gadang akan menjadi penerus karir politik ayahnya, Presiden Rodrigo Dutere. Sumber: Reuters

Baca: Bikin Pernyataan Kontroversial, Duterte Sebut Tuhan itu Bodoh

Sara telah berperan dalam menyatukan faksi-faksi politik dalam sebuah insiden penuh drama pada 23 Juli 2018 saat Pantaleon Alvarez, Juru bicara Majelis Rendah Filipina digantikan dengan Gloria Macapagal Arroyo, 71 tahun, Mantan Presiden Filipina yang memiliki koneksi untuk mendukung Duterte dan agenda politiknya.

Peran Sara dalam momen itu dibantu oleh hubungan baiknya dengan Imee Marcos,, putri Mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos. Mantan Presiden Marcos memimpin Filipina selama dua dekade sebelum akhirnya digulingkan pada 1986.

Selain Sara, pernyataan Presiden Duterte yang juga menyita perhatian publik yakni ketika dia menyebut Ferdinand Marcos Jr, putra Mantan Presiden Marcos. Kehadiran Duterte telah menjadi anugrah bagi keluarga Marcos. Dia memberikan izin agar Marcos dikuburkan secara terhormat di taman makam pahlawan Manila.

Dalam politik Filipina, Ferdinand Marcos Jr adalah mantan anggota senat dan akrab dipanggil Bongbong. Pada akhir pekan lalu, Duterte mengatakan jika dia mundur, maka Bongbong memiliki kemampuan untuk menggantikannya sebagai presiden.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya