Bangsawan Gugat Negara Prancis Karena Gagal Naik Tahta Monako

Kamis, 16 Agustus 2018 12:05 WIB

Louis Jean Raymond Marie de Vincens de Causans [Le Parisien]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang aristokrat dan bangsawan kelahiran Prancis, Louis Jean Raymond Marie de Vincens de Causans, mengatakan dia dan keluarganya akan berada dalam tahta Monako, jika peristiwa yang terjadi hampir seabad yang lalu terjadi secara berbeda.

De Causans menyiratkan bahwa Prancis telah memalsukan aturan suksesi untuk menguasai Laut Tengah sebelum Perang Dunia I.

Baca: Terlalu Kaya, Kota Prancis Ini Tidak Memungut Pajak dari Penduduk

Dilansir dari Sputniknews, 16 Agustus 2018, De Causans mengatakan kepada surat kabar Le Parisien, "Saya ingin kebenaran terungkap dan ketidakadilan ini dilakukan oleh Perancis pada keluarga saya untuk dibenarkan. Kenyataannya, sepupu saya Pangeran Albert, menyetujui tahta..namun Prancis menemukan cara untuk mendapatkan Monako."

Lambang keluarga Grimaldi [www.geni.com]

Advertising
Advertising

De Causans adalah bangsawan keturunan dari cabang keluarga Grimaldi. Penguasa Monako saat ini, Pangeran Albert II, adalah keturunan dari cabang sebelumnya. Namun, De Causans berpendapat bahwa gugatan hukumnya tidak ditujukan untuk Albert tetapi ditujukan ke Prancis.

Pertikaian berawal pada masa pemerintahan Louis II dari Monaco pada 1922-1944 yang tidak memiliki ahli waris untuk mewariskan tahtanya. De Causan berpendapat bahwa sesuai dengan aturan suksesi, yang sudah ada di Monako sejak abad ke-15, tahta itu seharusnya diserahkan ke kepala cabangnya, Guillaume II de Wurtemberg-Urach dari Jerman.

"Tetapi bagi Prancis, pemerintahan Jerman atas Monako, pada malam Perang Dunia Pertama, tidak dapat diterima," kata Me Jean-Marc Descoubès, pengacara Louis de Causans.

Pangeran Albert II dari Monako [www.palais.mc]

Menurut dokumen bersejarah yang membuktikan klaim hukum, Prancis memulai perundingan rahasia dan pada 1918, Presiden Prancis Raymond Poincaré memaksa penguasa Monako untuk menandatangani perjanjian, yang mana dalam ketiadaan ahli waris, Monako akan menjadi wilayah otonom Prancis.

Selain itu, Perancis menekan Louis II untuk mengadopsi Charlotte Louise, putri kekasihnya Marie-Juliette Louvet, seorang penyanyi kabaret dan nenek buyut Pangeran Albert. Setelah adopsi disahkan secara hukum, disepakati bahwa semua pangeran Monako di masa depan harus disetujui oleh Prancis. Peraturan ini masih tetap aktif hari ini.

Baca: Pengemudi Mobil Kabur dan Panjat Pagar Dinas Intelijen Prancis

De Causans menyebut tindakan Prancis tidak normal di bawah aturan dinasti yang paling ketat, ketika tahta itu diberikan kepada seorang anak yang tidak memiliki koneksi dengan keluarga Grimaldi.

"Saya pikir itu adalah kesalahan Grimaldi, tetapi kemudian saya menemukan bahwa itu adalah kesalahan Prancis yang menyebabkan perubahan dramatis ini bagi kami," kata pengacara Causans.

Me Descoubès mengatakan kepada Le Parisien bahwa jumlah kerugiannya sangat besar, dengan alasan bahwa jika cabang Louis de Causans telah berkuasa, kekayaan kliennya akan "tidak sebanding dengan apa yang ada saat ini".

Kekayaan keluarga Causans sekarang dilaporkan sekitar 15 juta euro atau Rp 249 miliar. Klaim dibuat pada 2 Juli ke kantor Kementerian Luar Negeri Prancis. Mengingat ukuran jumlah, Me Descoubès mengharapkan itu untuk dimasukkan dalam bagian gugatan resiko yang ditimbulkan.

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

19 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

20 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

25 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

26 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

31 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya