ISIS Serukan Milisinya Lakukan Perang Biologi ke Barat

Selasa, 7 Agustus 2018 16:45 WIB

Sejumlah anggota kelompok militan ISIS yang telah menyerah beserta senjata mereka dihadirkan dalam sebuah peringatan di Sheberghan, Afganistan, 2 Agustus 2018. Kelompok ISIS di Afganistan utara sekarang berada di bawah kendali Taliban, yang telah memerangi kelompok ISIS selama satu bulan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS menyerukan kepada sel kecilnya atau lone-wolf untuk melakukan perang biologi di negara-negara Barat. Serangan itu disebut sebagai senjata penghancur tanpa suara.

Serangan biologi ISIS di antaranya menyebarkan virus yang berasal dari kotoran makhluk hidup dan tikus-tikus.

Baca: ISIS di Irak Menyebar Teror Lewat Penculikan

Seruan itu ditayangkan dalam video propaganda ISIS yang rekamannya ditranskrip oleh Institut Riset Timur Tengah atau MEMRI seperti dikutip dari Russia Today, Senin, 6 Agustus 2018.

"Kami akan membuat anda ketakutan atas udara yang anda hirup," ujar pernyataan ISIS dalam rekaman video.

Pernyataan itu disertai penayangan foto skyline San Francisco dengan seorang pria mengenakan jaket hoodie memegang benda mengeluarkan gas warna hijau ke udara.

Advertising
Advertising

Teknologi yang digunakan ISIS untuk mengadakan perang biologi harganya disebut terjangkau bagi para milisi ISIS. Misalnya, bersumber dari bakteri yang ada dalam kontoran manusia dan hewan untuk kemudian disebarkan ke buah dan makanan yang biasa ditemukan di tempat umum atau disebarkan ke udara.

Kartu identitas seorang wanita terlihat di tanah di luar pusat pendaftaran pemilih, setelah serangan bunuh diri di Kabul, Afganistan, 22 April 2018. ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut, dan disampaikan melalui situs berita, Amaq. AP/Rahmat Gul


Baca: Irak Hukum Seumur Hidup 19 Wanita Rusia Pendukung ISIS

ISIS yang kalah dalam pertempuran di Irak dan Suriah merancang perang biologi untuk membalas serangan AS di Irak dan Suriah.

Meski pasukan koalisi yang dipimpin negara Barat menyatakan kemenangannya atas ISIS di Irak pada tahun 2017, namun ekstrimis masih tetap hidup. Para milisi ISIS melakukan serangan dengan cara serang dan lari serta melakukan pembunuhan.

Di Irak, pasukan pemerintah berusaha memberangus milisi di daerah pegunungan terpencil yang melakukan metode serang lari dan bunuh. Namun upaya pasukan Irak sepertinya tidaklah mudah.

"Pasukan khusus tidak cukup punya sumber untuk mengejar hingga para milisi hancur," kata Hisham al-Hashimi, penasehat keamanan pemerintah Irak.

Baca: Irak Tangkap 5 Pentolan ISIS Paling Dicari

Direktur Badan intelijen Rusia, FSB, Alexander Bortnikov dalam Konferensi Keamanan Moskow pada April lalu mengatakan, ISIS dan al-Qaeda dapat bergabung menjadi satu jaringan teroris yang dapat membentuk sel-sel di seluruh dunia dan bahkan mereka mampu memproduksi senjata kimia.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya