Dimediasi Swiss, Arab Saudi Setuju Menerima Kembali Dubes Iran
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 6 Agustus 2018 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dilaporkan setuju untuk menerima duta besar Iran untuk Arab Saudi setelah kedua negara memutuskan hubungan diplomatik pada 2016.
"Sumber informasi diplomatik mengatakan, pada Minggu 5 Agustus, bahwa Arab Saudi telah setuju untuk memberikan visa kepada kepala perwakilan dari bagian kepentingan Iran," IRNA melaporkan, seperti dilansir dari New York Times, 6 Agustus 2018.
Baca: Ekonomi Lesu, Warga Iran Unjuk Rasa
Kedutaan Besar Iran di Arab Saudi rencananya akan dibentuk dalam misi diplomatik Swiss di Arab Saudi, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2017. Namun belum ada tanggapan resmi dari kerajaan Arab Saudi atas informasi ini.
Setelah pemutusan hubungan diplomatik, kedua negara sepakat memindahkan kantor perwakilan ke Swiss untuk melanjutkan fungsi saluran diplomatik antara kedua negara.
Dilansir dari Almanar, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada awal 2016 menyusul insiden pengunjuk rasa yang menyerang kedutaan besar Arab Saudi di ibukota Teheran, menentang eksekusi tokoh ulama senior Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr.
Swiss telah mewakili kepentingan Iran di Arab Saudi berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan Bern delapan bulan lalu.
Baca: Amerika Serikat Gagal Bujuk Cina Hentikan Impor Minyak dari Iran
Kantor di Swiss untuk menangani urusan Haji dari Iran, yang telah menjadi titik pertikaian antara kedua negara selama bertahun-tahun.
"Kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk bernegosiasi dengan negara-negara regional, bahkan Arab Saudi," ujar Qasemim juru bicara kemenlu Iran.
Dalam wawancara yang dipublikasikan di situs web Kementerian Luar Negeri Iran, juru bicara kementerian mengatakan ada ini adalah kemajuan dalam hubungan dua negara.
Baca: Konflik Politik, Jemaah Haji Qatar Belum Tiba di Arab Saudi
"Hingga dua minggu yang lalu, tidak ada visa yang dikeluarkan untuk nama-nama yang kami ajukan sejak lama," kata juru bicara Iran, Bahram Qasemi.
"Tetapi dalam satu atau dua minggu terakhir, telah ada terobosan, dan saya pikir ada indikasi bahwa kantor untuk perwakilan diplomatik akan dibuka," tambahnya.