Korps Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, Seperti Apa?

Minggu, 5 Agustus 2018 18:00 WIB

Pesawat Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat [www.rferl.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump ingin menciptakan Angkatan Luar Angkasa atau Space Force, serupa dengan Korps Marinir atau korps komando lain.

Dilansir dari US Naval Institute News, 5 Agustus 2018, Brian Weeden, direktur Secure World Foundation, mengatakan Angkatan Luar Angkasa akan masuk di Departemen Angkatan Udara dengan kedinasan dan kewenangan sendiri. Tetapi menciptakan Korps Luar Angkasa yang beroperasi seperti Korps Marinir bukan satu-satunya kemungkinan.

Baca: Trump dan Pentagon Siapkan Angkatan Luar Angkasa, Seperti Apa?

Pilihan lain bisa dengan menetapkannya sebagai sesuatu yang mirip dengan Penjaga Pantai dengan tanggung jawab militer pada saat darurat nasional dan tugas sipil di lain waktu.

Kemungkinan lain adalah membentuk unit luar angkasa seperti Komando Operasi Khusus saat ini. Dalam hal ini, Angkatan Luar Angkasa akan menjadi korps terpisah yang akan memanfaatkan kesatuan untuk personel dan beberapa peralatan tetapi memiliki anggaran akuisisi sendiri dengan tugas khusus di bawah perintah Departemen Pertahanan.

Advertising
Advertising

Kemungkinan kelima adalah menciptakan organisasi unik yang memadukan unsur-unsur dari sejumlah badan federal yang ada, yang berurusan dengan luar angkasa, untuk memasukkan baik peningkatan penggunaannya secara komersial dan peran militer dalam menangani keamanan nasional dalam domain peperangan yang potensial.

NASA Luncurkan Tenda Luar Angkasa

Personel dalam Angkatan Luar Angkasa tidak akan menjadi garda depan, ungkap pengamat. Ini akan berfungsi seperti kesatuan yang ada dan diharapkan untuk mengatur, melatih, dan melengkapi kekuatan untuk misi komandan kombatan regional.

Weeden dan panelis lainnya, termasuk mantan Sekretaris Angkatan Udara, Deborah Lee James, mengatakan landasan di Kongres telah ditetapkan untuk direvisi, setelah Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan ditugaskan untuk menyampaikan laporan sementara ke Kongres AS pada Agustus mengenai reformasi ruang angkasa dan produknya pada Desember mendatang.

Jika cabang militer baru, Angkatan Luar Angkasa dibentuk, kemungkinan aka didominasi oleh Angkatan Udara. Tetapi Angkatan Darat juga akan memiliki peran berdasarkan fungsi mereka pada satelit militer di masa damai atau dalam perang.

Lebih dari 70 persen persenjataan dan peralatan utama Angkatan Darat membutuhkan satelit yang beroperasi. Sekitar 2.220 tentara yang aktif bertugas, pasukan cadangan dan warga sipil, siap membentuk "pasukan luar angkasa" di bawah Komando Angkatan Darat AS dan Komando Pasukan Rudal/Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat yang bermarkas di Redstone Arsenal, Alabama.

"Kami adalah pengguna luar angkasa terbesar," kata Brigjen. Tim Lawson, Wakil Komandan untuk operasi Luar Angkasa Angkatan Darat dan Komando Rudal Pertahanan, seperti dilansir dari Spacenews.

Baca: Tambah Karyawan, Jeff Bezos Kebut Pembuatan Roket Luar Angkasa

Angkatan Darat belum secara terbuka menentukan apakah setiap unitnya harus menjadi bagian dari Angkatan Luar Angkasa. Lawson mengatakan hanya dua minggu sejak Presiden Trump memerintahkan Pentagon untuk menciptakan Angkatan Luar Angkasa sehingga terlalu dini untuk memberi tahu.

"Kami akan melihat di mana kami membutuhkannya," katanya.

"Apakah kita ingin menjadi bagian dari Space Force? Itu belum ditentukan. Saya pikir masih banyak yang akan datang, dan Angkatan Darat adalah bagian dari proses perencanaan ini," kata Lawson.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

4 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

6 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

11 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

11 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya