Malaysia Bakal Salurkan Bantuan Tunai Rp 5,7 Triliun, untuk Apa?

Editor

Budi Riza

Sabtu, 4 Agustus 2018 10:10 WIB

Perdana Menteri Malaysia Baru Mahathir Mohamad ditemani istri Anwar Ibrahim Wan Azizah menggelar konferensi pers usai dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ke-7 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. Mahathir Mohamad, resmi menjadi PM Malaysia ke-7 menggantikan Najib Razak. REUTERS/Lai Seng Sin

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pemerintah Malaysia bakal menggelontorkan paket bantuan tunai ketiga untuk sekitar empat juta warga kurang mampu senilai RM1,6 miliar atau sekitar Rp5,7 triliun.

Baca:

Harga Durian di Malaysia Jatuh, Akibat Kelebihan Pasokan

Paket bernama Bantuan Sara Hidup atau bantuan biaya hidup ini akan disalurkan pada 15 Agustus 2018 menjelang Hari Raya Idul Adha. Malaysia bakal merayakan Idul Adha pada 22 Agustus 2018. Pada pemerintahan PM Najib Razak, bantuan ini bernama Bantuan Rakyat 1 Malaysia.

Advertising
Advertising

“Kami berharap uang ini bisa membantu rakyat membeli kebutuhan menjelang hari raya,” kata Lim Guan Eng, menteri Keuangan Malaysia, seperti dilansir Channel News Asia.

Menurut Lim, paket bantuan pemerintah ini diberikan dengan sejumlah keterbatasan dana. Ini terjadi karena pemerintah memiliki tanggungan utang sekitar RM1 triliun atau sekitar Rp3,600 triliun, yang membesar karena terungkapnya skandal keuangan 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB, yang merupakan perusahaan investasi pelat merah.

Pemerintah Malaysia, seperti dilansir Reuters, mulai menyidangkan kasus dugaan penggelapan dana 1MDB dengan terdakwa Najib Razak. Dia dituding menerima uang transfer senilai Rp150 miliar dari SRC International, yang merupakan anak perusahaan 1MDB.

Ilustrasi Ringgit Malaysia. Freemalaysiatoday.com

Pemerintah Malaysia juga sedang mengejar sejumlah tersangka lainnya seperti pengusaha Low Taek Jho, yang diduga terlibat dalam penggelapan dana di 1MDB dan merugikan Malaysia hingga puluhan triliun rupiah. Low diketahui memiliki hubungan dekat dengan Razak.

Baca:

Saat ini, pemasukan pemerintah Malaysia berkurang setelah PM Mahathir Mohamad menghapus pajak Barang dan Jasa atau GST pada Juni 2018 sebagai pemenuhan janji pemilu 2018.

GST ini dituding sebagai penyebab kenaikan harga sembako di Malaysia selama masa pemerintahan Razak, yang dikalahkan Mahathir pada pemilu Mei 2018.

“Meskipun tidak ada pungutan GST, pemerintah tidak menjadi bangkrut seperti yang diklaim oposisi – sebaliknya kami mampu untuk terus memberikan bantuan tunai,” kata Lim.

Politisi dari Partai DAP ini melanjutkan,”Saya ingin menekankan pemerintah akan menempuh semua cara untuk memprioritaskan kebutuhan rakyat, terutama mereka yang kurang mampu.”

Lim juga mengatakan pemerintah akan menggunakan dana subsidi sekitar RM3 miliar atau sekitar Rp11 triliun untuk menstabilkan harga bahan bakar minyak pada kisaran RM2,2 atau Rp7,800 per liter untuk jenis RON95 dan RM2,18 atau sekitar Rp7,700 untuk solar hingga akhir tahun ini.

Harga minyak mentah dunia telah naik 42 persen dari patokan anggaran belanja pemerintah Malaysia sekitar US$52 per barel pada tahun lalu menjadi US$74 pada tahun ini.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

5 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

6 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

6 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya