Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Najib Pimpin Malaysia Jadi Ramah HAM, Caranya ini

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. straitstimes.com
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. straitstimes.com
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meluncurkan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRAP), yang menunjukkan komitmen negara itu untuk menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia warga negara itu.

Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia pertama kali disetujui kabinet pada 2012 namun baru diluncurkan secara resmi pada hari Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Seniman Malaysia Dibui lantaran Karikatur Badut PM Najib Razak

PM Najib mengatakan pada hari peluncuran program itu bahwa NHRAP akan membantu mengubah upaya pemerintah untuk memperkuat Hak Asasi Manusia di negara ini. Langkah itu juga dianggap Najib Razak akan membuat Malaysia menjadi negara yang "ramah".

Ini sejalan dengan agenda dan visi Prakarsa Transformasi Nasional 2050 (TN50), yang telah mengumpulkan pandangan, tanggapan, dan aspirasi rakyat untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya.

Baca: Mengaku Tidak Makan Nasi tapi Quinoa, PM Najib Dikecam Oposisi

 
 
Kelompok `Kaos Merah` bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 September 2015. Mereka ingin menunjukkan dukungan bagi PM Najib Razak yang dipaksa mundur oleh pihak oposisi. Mohd Samsul Mohd Said/Getty Images

"NHRAP, saya bangga mengatakan, adalah rencana komprehensif yang telah memperhitungkan aspirasi rakyat, dan didasarkan pada cetakan Malaysia," katanya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 1 Maret 2018.

Najib mengatakan dokumen NHRAP, yang dikembangkan sesuai dengan standar internasional dengan mengacu pada pedoman PBB, menggariskan lima poin utama.

Yang pertama adalah hak sipil dan politik, dengan perdana menteri mengutip contoh penghapusan Undang-Undang Keamanan Internal 1960 dan pembentukan Undang-Undang Perdamaian Tahun 2012 selama masa jabatannya. Kebijakan ini  mendapat pujian dari Uni Eropa.

Najib mengatakan prinsip kedua NHRAP adalah hak ekonomi, sosial dan budaya, yang mencakup hak atas kebutuhan dasar, pendidikan dan praktik budaya.

Yang ketiga adalah hak orang-orang yang rentan yang berfokus pada lima kelompok, yaitu perempuan, anak-anak, orang cacat, warga lanjut usia dan pengungsi.

Najib mengatakan poin keempat adalah pada Hak Asasi Manusia di antara orang asli dan penduduk asli Sabah dan Sarawak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang kelima adalah kewajiban internasional yang mencantumkan komitmen Malaysia dalam instrumen internasional yang terkait dengan Hak Asasi Manusia.

Setelah peluncurannya, Najib mengumumkan tiga mekanisme untuk memulai NHRAP, salah satunya adalah pembuatan aplikasi smartphone untuk mendapatkan tanggapan dari warga mengenai pelaksanaan rencana tersebut.

Aktivis Koalisi untuk Pemilu Bersih dan Adil (BERSIH), memegang spanduk selama aksi 1MDB di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. Puluhan ribu warga Malaysia memakai T-shirt kuning untuk menuntut pengunduran diri PM Najib Razak. AP/Lim Huey Teng

Najib mengatakan bahwa pemerintah juga sepakat untuk membentuk komite tingkat tinggi untuk memantau pelaksanaan NHRAP.

Pemerintah juga sepakat untuk menunjuk individu netral, terutama dari kalangan organisasi masyarakat sipil dan akademisi, untuk mengumpulkan dan menganalisis tanggapan publik mengenai pelaksanaan NHRAP.

Perdana menteri mengungkapkan keyakinannya bahwa NHRAP dapat meningkatkan kinerja dan citra negara, terutama dalam hal pembangunan ekonomi dan pemerintahan yang efisien dan kredibel.

Ini dilakukan untuk  memungkinkan Malaysia menjadi negara dengan warga yang berpenghasilan tinggi dan termasuk di antara 20 negara terbaik dan paling maju di dunia pada 2050.

Menteri di Departemen Perdana Menteri Azalina Othman Said, pada sebuah konferensi pers setelah peluncuran tersebut, mengatakan masyarakat dapat memperoleh akses ke dokumen NHRAP melalui aplikasi smartphone yang dapat diunduh dari April.

Media Free Malaysia Today melansir Malaysia telah mendapat banyak kritik dari aktivis Hak Asasi Manusia, dengan lembaga vokal Human Rights Watch misalnya menuduh Perdana Menteri Najib memperkuat undang-undang yang kasar dan memfasilitasi pergeseran ke pendekatan yang lebih konservatif dan kurang toleran.

Kelompok masyarakat sipil Malaysia juga telah memprotes pemerintahnya karena diduga membungkam perbedaan pendapat dan mengenalkan undang-undang yang mereka katakan mengikis kebebasan berbicara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

1 hari lalu

Siti Nurhaliza. Foto: Instagram.
Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

Penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza mengabarkan akan menggelar konser di Arena of Stars, Genting Highlands.


Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulsel membuat penerbangan ke dan dari Sabah dan Sarawak terpaksa dibatalkan.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

3 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

7 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

7 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.