Yordania: Kami Belum Siap Buka Perbatasan dengan Suriah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 3 Agustus 2018 12:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Yordania akan membuka kembali pintu gerbang perbatasannya dengan Suriah ketika negara itu siap. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ayman Safadi, Kamis 2 Juli 2018, sebagai sinyal bahwa Amman menunda hubungan baik dengan Presiden Bashar al Assad.
Sebelum pecah perang saudara pada 2011, jutaan dolar dari dunia perdagangan antara Eropa dengan negara Teluk mengalir melalui Nazzib, perbatasan Suriah-Yordania. "Setelah kawasan ini dikuasai oleh pemberontak pada 2015, Suriah dan negara sekitar menutup perbatasan ini. Akibatnya, kondisi ekonomi lesu," tulis Al Arabiya.
Baca: Suriah Selatan Memanas, 50 Ribu Warga Dilaporkan Mengungsi
Sebelumnya, pada pekan ini, Damaskus menyatakan bahwa jalan menuju perbatasan dengan Yordania telah siap digunakan. Tetapi Safadi mengatakan dia belum pernah menerima permintaan pembukaan kembali pintu perbatasan dari Suriah.
"Kami akan mencapai kesepakatan sesuai dengan kepentingan kami," katanya dalam acara jumpa pers bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. "Semuanya telah stabil," ucapnya.
Safadi menjelaskan, dia telah berbicara dengan Moskow mengenai rencana pembukaan kembali pintu perbatasan. Rusia adalah sekutu dekat Suriah selain Iran.
Baca: PBB Desak Yordania Buka Pintu Bagi Pengungsi Suriah
Sementara itu, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Yordania menyatakan bahwa pasukannya telah membunuh sejumlah militan ISIS yang mencoba menerobos perbatasan dari selatan Suriah.