Pertama Kali, Freemason Inggris Kini Terima Anggota Transgender

Kamis, 2 Agustus 2018 19:00 WIB

Lambang Freemason [www.catholiceducation.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Freemason Inggris menerima anggota transgender untuk pertama kalinya setelah organisasi rahasia ini hanya menerima anggota laki-laki.

Dilaporkan Reuters, 2 Agustus 2018, United Grand Lodge of England (UGLE) telah mengeluarkan kebijakan baru yang menyatakan bahwa seorang Freemason yang setelah inisiasi berhenti menjadi seorang pria tidak berarti berhenti menjadi seorang Freemason.

Baca: Kerabat Korban Teror 9/11 di Inggris Ingin Klaim Aset Iran

UGLE, adalah badan pengurus Freemason di Inggris dan Wales, mengatakan bahwa mereka mengakui perubahan dalam masyarakat dan mendesak anggotanya untuk menunjukkan kebaikan dan toleransi terhadap anggota yang mengubah jenis kelamin.

Seorang perempuan yang menjadi seorang pria juga akan diizinkan untuk menjadi seorang Freemason, kata kebijakan tersebut.

Advertising
Advertising

UGLE mengatakan bahwa aturan berpakaian yang direkomendasikan sedang diperluas dengan memasukan rok berwarna gelap dengan atasan pakaian gelap.

Dilansir Russia Today, beberapa aturan dari Freemason lain tidak berubah. Misalnya sambutan formal antaranggota, harus dimulai dengan awalan "saudara laki-laki/Brother", jadi seseorang yang mengganti kelamin dari pria menjadi perempuan atau sebaliknya, tetap dipanggil dengan awalan "brother" diikuti nama anggota. Selama interaksi informal, mereka harus dipanggil "dengan nama dan gelar yang dipilihnya."

Orang-orang berjalan melewati Loji Freemason, di London, Inggris, pada 1 Agustus 2018. REUTERS / Peter Nicholls

Langkah ini telah dipertanyakan sejumlah orang di media sosial, apakah komunitas rahasia berusia ratusan tahun, yang anggotanya termasuk Raja Edward VII dan Perdana Menteri Winston Churchill, lebih progresif pada hak-hak transgender daripada hak-hak perempuan.

Namun perubahan kebijakan Freemason diyakini untuk menyesuaikan undang-undang Inggris yang ditujukan untuk mencegah diskriminasi terhadap orang-orang yang telah menjalani operasi ganti kelamin.

Baca: Pertama Kali, Transgender di Pakistan Boleh Jadi Caleg

Seorang Freemason, yang juga berprofesi sebagai hakim senior, telah menimbang kebijakan untuk memperluas implikasi hukum dari operasi kelamin demi mengantisipasi penyesuaian hukum. Sebagai asosiasi atau lembaga satu jenis kelamin, Freemason dibebaskan dari undang-undang diskriminasi seksual mengenai kriteria penerimaan.

Di bawah Undang-undang Pengenalan Gender 2004 dan Undang-Undang Kesetaraan 2010 di Inggris, seorang pria yang bergabung dengan Freemason tidak dapat dicabut keanggotaannya setelah menjadi perempuan karena transgender dilindungi payung hukum.

Baca: Sekolah di Inggris Berlakukan Seragam Netral Gender

"Meskipun tidak ada permintaan umum untuk panduan tentang operasi kelamin, pertanyaan tentang masalah ini kemungkinan akan menjadi semakin umum di masa depan, dan sekarang tampaknya menjadi waktu yang tepat untuk mengeluarkan panduan umum kepada anggota kami," kata juru bicara Freemason.

Freemason didirikan pada 1717 di London dan memiliki 200 ribu anggota yang semua anggotanya berjenis kelamin laki-laki setelah berabad-abad terbentuk.

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

19 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

2 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

7 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya