Australia Prihatin Atas Pemilu Kamboja, Kenapa?

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Juli 2018 14:36 WIB

Kondisi TPS saat perhitungan suara, Minggu, 29 Juli 2018. Partai Rakyat Kamboja atau CPP menang telak dalam pemilu 29 Juli 2018. Pemilu ini dihujani kritik setelah pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen membubarkan partai oposisi, CNRP. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Canberra – Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan ada keprihatinan serius mengenai pelaksanaan pemilu Kamboja, yang berlangsung pada 29 Juli 2018, dan telah menyampaikan ini kepada pemerintah Kamboja.

Baca:

Perdana Menteri Hun Sen Memenangkan Pemilu Kamboja 2018

Wartawan Kamboja Benarkan Ada Suap di Pemilu

Advertising
Advertising

“Asutralia merupakan teman lama Kamboja. Dan terus mendesak pemerintah Kamboja untuk mengambil langkah mengizinkan proses debat politik yang terbuka dan bebas tanpa kekerasan dan intimidasi,” begitu pernyataan Bishop seperti dilansir media ABC pada Senin, 30 Juli 2018.

Pemilu Kamboja berlangsung dengan diikuti 20 partai namun tidak melibatkan partai oposisi terbesar yaitu Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP. Partai ini telah dibubarkan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen pada tahun lalu dan sebagian pengurusnya ditangkap serta dipenjara. Sebagian lainnya melarikan diri ke luar negeri.

Partai Rakyat Kamboja atau CPP menang telak dalam pemilu 29 Juli 2018. Pemilu ini dihujani kritik setelah pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen membubarkan partai oposisi, CNRP. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Partai Rakyat Kamboja, yang berkuasa dan dipimpin Hun Sen, mengklaim telah memenangi 100 dari 125 kursi di parlemen. DAP, sebuah situs web pro-pemerintah, melansir Partai Rakyat Kamboja telah memenangkan 114 kursi. Dua partai lainnya, partai royalis Funcinpec dan Liga untuk Partai Demokrasi, masing-masing memenangkan lima dan enam kursi.

KPU Kamboja mengklaim 82 persen pemilih ikut mencoblos pada 29 Juli 2018. Bekas Presiden CNRP, Sam Rainsy, yang tinggal di pengasingan, mengatakan pemilu itu merupakan kemenangan semu bagi Hun Sen. Pemerintah AS bakal membatasi visa bagi para pejabat tinggi Kamboja pasca pemilu ini.

Baca:

Memerintah Kamboja Selama 33 Tahun, Siapa Sosok Hun Sen?

Pemilu Kamboja, Jumlah Suara Tidak Sah Belum Bisa Dipublikasi

Menurut pengamat hubungan internasinal, Teuku Rezasyah dari Universitas Padjajaran, kualitas demokrasi di Kamboja berkurang karena pemerintah membubarkan partai oposisi. “Karena itu pemerintah Kambodia berkewajiban menjelaskan logika dari pembubaran parpol tersebut ke publik,” kata dia. Pemerintah juga diminta bersungguh-sungguh mengupayakan kesejahteraan umum dan mengawal konstitusi negara.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

3 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya