Duterte Ajak Abu Sayyaf dan Pemberontak Komunis Berdamai

Editor

Budi Riza

Senin, 30 Juli 2018 13:24 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS

TEMPO.CO, Manila -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengajak dua kelompok separatis Abu Sayyaf dan pemberontak komunis untuk berdamai.

Baca:

Ajakan ini disampaikan seusai Duterte menandatangani Undang-Undang Bangsamoro Organic Law, yang memberikan kewenangan otonomi diperluas kepada masyarakat Muslim yang tinggal di kawasan selatan dari Pulau Mindanao.

Sebelumnya, Duterte menolak untuk berunding dengan kelompok yang dilabeli teroris.

Advertising
Advertising

“Abu Sayyaf mari bicara. Apa yang mau kita lakukan? Membunuh satu satu lain? Kalian bisa bunuh saya di manapun tapi apa yang kalian peroleh?” kata Duterte dalam bahasa Tagalog saat berpidato di Jolo, Sulu, pada Jumat, 27 Juli 2018 seperti dilansir media Philstar.

Dalam pidatonya, Duterte mengatakan,”Kita bukan orang Arab. Ayo jangan mengikuti mereka. Kita orang Melayu.”

Baca:

Kelompok separatis Abu Sayyaf telah menyatakan kesetiaannya terhadap kelompok teroris ISIS, yang berkeliaran di Timur Tengah. Selama ini, kelompok Abu Sayyaf dikenal lewat berbagai aksi pengeboman, pemenggalan kepala sandera, pemerasan dan penculikan untuk mendapatkan tebusan di kawasan Mindanao.

Abdullah Maute (kanan) bersama Isnilon Hapilon (tutup kepala kuning) yang diketahui sebagai pemimpin kelompok garis keras Abu Sayyaf di pulau Mindanao. AFP PHOTO/Philippine Army

Secara terpisah, ajakan berunding juga disampaikan Duterte kepada pemberontak komunis di Filipina seperti dilansir media Inquirer.

“Kelompok komunis, kita akan akhirnya berbicara dengan cara apapun yang kalian inginkan. Kita akan segera bicara. Tapi saya cukup tangguh,” kata Duterte dalam sebuah pidato di daerah Zamboanga Sibugay pada pekan lalu.

Duterte pernah membatalkan proses perdamaian dengan pemberontak komunis pada November 2017 tapi kemudian mencoba lagi pada Maret 2018.

Namun, Ketua Partai Komunis Filipina, Jose Ma Sison, tidak setuju proses perundingan berlangsung di Filipina.

Belakangan Sison mengatakan pemberontak komunis tidak akan mau berunding lagi dengan pemerintahan Duterte dan malah mendukung upaya untuk menjatuhkannya.

Menurut Duterte, kedua pihak bakal harus berbicara satu sama lain. “Saya mungkin tidak lagi menjadi Presiden pada saat itu tapi kita harus bicara karena kita tidak bisa berperang melawan rakyat kita sendiri,” kata Duterte sambil meminta kelompok bersenjata tidak menyerang warga sipil dalam aksinya.

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

10 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

16 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

27 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

31 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya