Israel Membangun 400 Rumah Baru di Tepi Barat Palestina

Jumat, 27 Juli 2018 19:21 WIB

Permukiman ilegal Ramat Shlomo di wliayah Palestina, Yerusalem Timur, difoto pada 29 Desember 2016. [Daniel Bar On / Anadolu Agency]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengumumkan akan membangun 400 rumah baru di daerah pendudukan Tepi Barat, Palestina, setelah warga Israel yang tinggal di daerah itu tewas dan dua lainnya luka-luka akibat serangan belati.

Lieberman mengatakan melalui akun Twitter pada Jumat, 27 Juli 2018, pembangunan rumah baru akan menjadi jawaban terbaik atas pembunuhan Yotam Ovadia, 31 tahun, oleh seorang remaja Palestina di daerah pendudukan Geva Binyamin, Adam, semalam.

Baca: Israel Setujui Pembangunan 1.000 Rumah di Tanah Palestina

Muhammad Tareq Youssef Abu Ayyush, 17 tahun, tewas ditembak tentara Israel di daerah pendudukan Palestina di dekat Ramallah, Tepi Barat, pada Kamis 26 Juli 2018. [Middle East Monitor]

Pembangunan perumahan di daerah pendudukan Tepi Barat dianggap ilegal karena melanggar hukum internasional.

Advertising
Advertising

Beberapa warga Palestina mengatakan kepada Al Jazeera, melanjutkan pembangunan permukiman ilegal di tanah mereka akan menghancurkan masa depan negara Palestina meliputi wilayah daerah pendudukan Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang dicaplok sejak perang 1967.

Menurut Militer Israel kepada media, pembunuhan itu dilakukan oleh remaja berusia 17 tahun bernama Ahmad Tareq Youssef Abu Ayyush. Dia menyelinap ke dalam permukiman warga di daerah berjarak 20 kilometer sebelah timur Yerusalem pada Kamis petang, 26 Juli 2018, sebelum memasuki sebuah rumah dan menusuk tiga orang.Militer Israel menggunakan alat berat untuk menggusur sekolah anak-anak Palestina, yang terbuat dari kontainer, di dekat Hebron, Tepi Barat, Rabu, 11 Juli 2018. Aksi militer Israel itu mendapat protes dari warga Palestina dan anak-anak yang bersekolah di tempat itu. REUTERS/Mussa Qawasma

"Abu Ayyush berasal dari desa Kobar, Palestina. Dia ditembak dan tewas di tempat," ujar sumber militer Israel.

Baca: Israel Umumkan Rencana Pembangunan 560 Rumah di Tepi Barat

Sebuah organisasi pemerhati permukiman ilegal, Peace Now, mengatakan, dalam waktu satu setengah tahun sejak Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, Israel telah membangun lebih dari 14 ribu unit rumah baru di daerah pendudukan Tepi Barat. "Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari satu setengah tahun sebelum Trump dilantik."

Catatan Middle East Monitor menyebutkan, sejak daerah pendudukan Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dikuasai pada 1967, Israel telah memindahkan 500 ribu hingga 600 ribu warganya ke wilayah Palestina. "Pemindahan ini melanggar hukum internasional."

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

6 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

12 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

12 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

15 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

18 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

19 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya