Amerika Serikat Tolak Akui Aneksasi Rusia atas Crimea

Kamis, 26 Juli 2018 17:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump memberikan konferensi pers bersama di Istana Presiden di Helsinki, Finlandia, pada Senin, 16 Juli 2018. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat menegaskan tidak akan pernah mengakui aneksasi Crimea oleh Rusia dan membantah tuduhan Donald Trump terlalu lunak terhadap Rusia. Bantahan ini disertai penundaan pertemuan Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan bertemu dengan Putin pada musim gugur ini, seperti yang telah diumumkan, dan malah akan menunda pertemuan sampai 2019.

Baca: Di Helsinki, Putin Usulkan Ini ke Donald Trump Soal Ukraina

Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, mengutip penyelidikan penasihat khusus Robert Mueller bahwa isu campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 sebagai alasan penundaan.

"Presiden percaya bahwa pertemuan bilateral berikutnya dengan Presiden Putin harus dilakukan setelah perburuan agen Rusia berakhir, jadi kami sepakat bahwa itu akan terjadi setelah awal tahun depan," kata Bolton, seperti dilansir Associated Press, 26 Juli 2018. Bolton sendiri adalah orang yang ditunjuk Trump untuk mengundang Putin ke Washington untuk pertemuan pada musim gugur.

Advertising
Advertising

Ekspresi tatapan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menggelar pertemuan dalam KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Mereka membahas 5 topik di antaranya, tuduhan campur tangan pemilu AS oleh Rusia, krisis Suriah, perjanjian kontrol senjata nuklir, aneksasi Crimea dari Ukraina oleh Rusia dan sanksi Washington terhadap Moskow. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan berjudul "Deklarasi Crimea" di mana dia mengatakan Amerika Serikat akan terus bersikeras bahwa integritas teritorial Ukraina akan dipulihkan. Dia mengatakan AS akan berpegang pada prinsipnya yang sejak lama menolak untuk mengakui klaim Rusia atas kedaulatan Crimea. Dia juga meminta Rusia untuk menghormati prinsip-prinsip internasional untuk mengakhiri pendudukannya atas Crimea.

Penundaan ini bersamaan dengan tanggapan dari anggota parlemen di partai Republik Trump, yang menilai bahwa Putin adalah musuh yang tidak layak untuk mengunjungi Gedung Putih.

Baca: Limosin 'Aurus' Vladimir Putin Diminati Pelanggan Asing

Dilansir Reuters, Ketua parlemen Paul Ryan dan Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, mengatakan bahwa Putin tidak akan diundang untuk berbicara di Kongres AS atau mengunjungi Capitol Hill jika dia menerima undangan Donald Trump.

Sementara pemerintah Rusia mengatakan meskipun Amerika Serikat dan Rusia setuju perlunya pertemuan Putin-Trump kedua, Rusia belum memulai persiapan untuk pertemuan lanjutan.

"Ada pilihan lain (untuk bertemu) yang dapat dilihat oleh para pemimpin kami," kata ajudan Vladimir Putin, Yuri Ushakov.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

4 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya