Maria Butina, Aktivis Senjata, Model, dan Intel Rusia di AS

Jumat, 20 Juli 2018 17:05 WIB

Maria Butina sebagai model untuk kampanye hak-hak memiliki senjata. [FACEBOOK MARIA BUTINA]

TEMPO.CO, Jakarta - Maria Butina membuat hubungan Rusia dan Amerika Serikat semakin panas. Kementerian Luar Negeri dan parlemen Rusia memprotes Amerika Serikat atas penangkapan dan pengadilan Butina. Namun Kementerian Kehakiman AS melanjutkan persidangan pada tanggal 25 Juli mendatang dan tidak mengabulkan permohonan pemberian jaminan untuk pembebasan Butina.

Butina didakwa melakukan konspirasi sebagai agen intelijen Rusia dan mempengaruhi para politikus AS dan kelompok tertentu demi kepentingan Rusia.

Baca: Demi Bebaskan Maria Butina, Kemenlu Rusia Lakukan Ini di Twitter

Siapa Butina yang membuat geger para petinggi AS dan mendorong para pejabat top Rusia bergerak cepat menggalang dukungan masyarakat untuk mendesak AS membebaskan wanita berusia 29 tahun ini dari tuntutan hukum?

Butina, menurut Globalnews.ca, 17 Juli 2018, lahir di Barnaul, di selatan Siberia, tahun 1988. Berdasarkan data di halaman Linkedln milik Butina disebutkan wanita usia 29 tahun ini kuliah di Universitas Negeri Altai dari tahun 2005-2010 dan meraih master bidang ilmu politik dan sosial. Ia juga menjadi guru mata pelajaran ilmu sosial.

Butina kemudian pindah ke Moskow untuk menjadi model guna mengkampanyekan Hak Memiliki Senjata. Sejak itu, ia dengan cepat menjadi sosok terkenal bersuara lantang, muncul di televisi, majalah dan berbicara di hadapan anggota parlemen beberapa kali terkait dengan senjata.

Advertising
Advertising

Tahun 2015, Butina memulai hidup barunya di AS, menghadiri pertunjukan-pertunjukan mengenai persenjataan dan menjadi anggota National Rifle Organization.

Setahun kemudian, Butina menjadi mahasiswa tingkat master untuk hubungan internasional di Universitas Amerika di Washington D.C.

Maria Butina terlihat di Moskow dalam sebuah foto yang diunggah ke Facebook pada 14 Oktober 2013.Maria Butina / Facebook via abc.au.net]

Baca: Maria Butina, Intel Rusia Gunakan Seks Pengaruhi Politikus AS

Di akun Instagramnya, Butina mengunggah foto-foto kegiatannya di rumah dan di luar rumah. Butina memiliki seekor kucing warna abu-abu yang menemaninya saat membaca koran.

Butina dilaporkan pernah bekerja untuk Alexander Torshin, politikus Rusia, selama beberapa tahun. Di situs pribadinya, Butina menyebut dirinya pernah menjadi asisten Torshin.

Torshin merupakan kepala deputi Bank Sentral Rusia, mantan senator dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Ia juga menjadi anggota seumur hidup NRA tahun 2012.

Butina juga pernah bekerja sebagai asisten khusus tak bergaji untuk Torshin dari 2011 sampai dengan Mei 2017.

Dalam sejumlah pemberitaan selama beberapa tahun lamanya, Butina dilaporkan sebagai orang kepercayaan Torshin untuk isu hak memiliki dan menggunakan senjata.

Butina dan Torshin kemudian kerap bersama di acara-acara tertentu yang tampak dari postingan foto-foto Butina di akun sosial medianya dari 2015 hingga 2017.

Dari hasil penyelidikan tentang dugaan Rusia mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2016, AS memutuskan untuk membekukan semua aset Torshin pada April lalu. Seluruh warga dan pengusaha AS dilarang berhubungan dengannya.

Maria Butina Intelijen Rusia Diadili di AS

Baca: Maria Butina Dituduh Agen Intelijen Rusia Diadili di AS

Dari dokumen jaksa tentang Butina ditemukan perintah resmi Rusia kepada Butina untuk bertemu dengan beberapa politikus AS dan kandidat untuk menghadiri acara-acara yang disponsori organisasi khusus termasuk menghadiri dua acara National Prayer Breakfast dan acara makan malam bertajuk Friendship and Dialogue Rusia-Amerika di Washington.

Sejumlah email dan pesan percakapan Butina di Twitter meminta Butina untuk tetap bekerja secara rahasia atau di satu kasus disebut incognito.

Melalui keterlibatannya di NRA Butina bertemu para politikus Republik AS dan tokoh pro-senjata dari kubu konservatif tahun 2015, seperti dilaporkan The New York Times, Time, dan Daily Beast.

Butina misalnya bertemu presiden NRA David Keene, tokoh politik konservatif Paul Erickson, dan mantan Kepala polisi Milwaukee David Clarke, yang kemudian menjadi pendukung kuat Donald Trump. Ia dan Torshin juga bertemu dengan Gubernur Wisconsin, Scott Walker pada 24 April 2015. Saat itu Walker maju sebagai calon presiden AS dari Republik.

Maria Butina juga merawat kontak dengan sejumlah politikus AS yang bertugas di Moskow untuk mengatur pertemuan dengan figur-figur berpengaruh di AS. Butina dan Torshin pernah mencoba mengatur pertemuan Trump dan Putin pada tahun 2016, namun pertemuan itu tidak terwujud.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

10 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

15 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

17 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

2 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya