Pertama Kali Wartawan Tahanan Myanmar Bersaksi di Persidangan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Juli 2018 13:33 WIB

Wartawan Myanmar Wa Lone (kiri) dan Kyaw Soe Oo. REUTERS/Antoni Slodkowski /

TEMPO.CO, Jakarta - Wa Lone, 32 tahun dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, dua wartawan asal Myanmar yang bekerja untuk Reuters pada Senin, 16 Juli 2018, memberi kesaksian di persidangan untuk pertama kali sejak keduanya ditahan pada Desember 2017. Wa Lone dan Kyaw Soe diperkarakan ke meja hukum karena diduga telah menggunakan dokumen rahasia negara terkait laporan investigasi pembunuhan etnis minoritas Rohingya yang dilakukan keduanya.

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 17 Juli 2018, Wa Lone menjelaskan dipersidangan seorang petugas kepolisian berpangkat kopral bernama, Naing Lin, telah mengajaknya bertemu, bahkan sampai dua kali sebelum penangkapan atau persisnya pada 12 Desember 2017. Petugas itu memaksanya bertemu dan secara tiba-tiba menyerahkan beberapa dokumennya, yang ketika itu ditemani oleh Kyaw Soe.

"Setelah pukul 17.00, ketika saya hendak meninggalkan kantor, Naing Lin menelepon saya dan meminta saya untuk bertemu pada sore itu juga. Dia mengatakan, jika saya tidak datang saya mungkin tidak akan bisa bertemu dia lagi karena dia akan dimutasi ke wilayah lain di Myanmar," kata Wa Lone.

Dipersidangan, Wa Lone menegaskan memang meminta Kyaw Soe untuk menemaninya bertemu dengan Naing Lin. Saat keduanya bertemu dengan Naing Lin di sebuah restoran di kota Yangon, rupanya Naing Lin membawa rekan polisinya yang lain. Rekan Naing Lin itu lantas memberikan dokumen-dokumen yang digulung dan menyuruh memotret dokumen tersebut. Mereka tidak mengambil foto, tetapi memberi tahu Naing Lin itu dokumen itu terlalu gelap.

“Dokumen-dokumen itu tidak ada hubungannya dengan percakapan kami. Dia tiba-tiba saja mengeluarkannya, padahal saya tidak memintanya,” kata Wa Lone.

Baca: Ditahan Myanmar, Dua Wartawan Ini Bakal Cerita Penangkapan Mereka

Advertising
Advertising

Tak lama setelah Naing Lin meninggalkan pertemuan, kedua wartawan itu ditahan sepulang dari restoran tersebut atau bahkan sebelum mereka melihat dokumen yang diberikan pada mereka.

Dalam kesaksiannya dua bulan lalu, Naing Lin membenarkan telah bertemu dengan dua wartawan Reuters itu, tetapi membantah telah memberi mereka sesuatu. Dia pun bersikeras tidak pernah memanggil Wa Lone untuk melakukan pertemuan, sebaliknya dua wartawan tersebut yang memulai mengajak bertemu. Wa Lone juga mengatakan pada Naing Lin hanya bertemu sendirian. Namun kesaksian Naing Lin itu dipatahkan oleh kesaksian seorang petugas Kepolisian berpangkat Kapten bernama Moe Yan Naing.

Pada April 2018, Moe Yan Naing, mengatakan di persidangan bahwa beberapa jam sebelum kedua wartawan itu ditahan, seorang pejabat senior Kepolisian Myanmar telah memerintahkan Naing Lin untuk menjebak para wartawan itu.

Baca: Wartawan Myanmar Frustrasi Tak Ada Kebebasan Pers

Segera setelah mendapat perintah itu, Naing Lin tiba-tiba pergi dan kedua reporter itu ditangkap ketika meninggalkan restoran. Saksi-saksi sebelumnya dari Kepolisian Myanmar mengatakan di persidangan bahwa dua wartawan itu ditangkap di pos pemeriksaan keamanan oleh petugas yang tidak menyadari mereka sebagai wartawan dan ditemukan telah memegang dokumen rahasia di tangan mereka.

Sidang kesaksian Wa Lone dan Kyaw Soe akan dilanjutkan pada Selasa, 17 Juli 2018 waktu Myanmar. Penahanan dua wartawan oleh Myanmar ini menjadi tantangan demokrasi di pemerintahan yang dipimpin oleh Aung Sang SuuKyi, peraih Nobel bidang perdamaian 1991.


REUTERS l MUH.BASKHORO W.D.

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

5 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

6 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

14 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

14 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

14 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

17 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya