Donald Trump Kasih Saran Soal Brexit, Ini Tanggapan May...
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 16 Juli 2018 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan Presiden AS Donald Trump sempat memberi saran agar menuntut Uni Eropa sebagai bagian dari strategi Brexit-nya. Namun Theresa May mengatakan mengatakan bahwa ia tidak akan mengikuti anjuran Trump.
"Saya ingin kami dapat duduk untuk menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk Inggris," kata May, seperti dilaporkan Reuters, 16 Juli 2018.
Baca: Donald Trump Berniat Kembali Ikut Pemilihan Presiden AS 2020
Trump juga menyampaikan hali ini dalam wawancara yang diterbitkan pada Jumat bahwa May menolak mengikuti sarannya.
Trump setelahnya mengatakan dalam konferensi pers bahwa May telah menemukan saran "sedikit keras". Trump juga mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Inggris dapat memperbaiki hubungan pasca-Brexit.
Warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum pada Juni 2016. Dengan waktu kurang dari sembilan bulan sebelum Inggris meninggalkan Uni Eropa pada Maret mendatang, para elit politik dan pemimpin bisnis masih belum menemukan kesepakatan seperti apa bentuk Brexit yang akan diambil.
Dilansir dari Russia Today, Theresa May Mengungkapkan saran Donald Trump dalam sebuah program BBC yang dibawakan oleh Andrew Marr pada Minggu 15 Juli.
"Kami akan bernegosiasi, tetapi yang menarik, apa yang juga dikatakan oleh presiden Trump pada konferensi pers adalah 'Jangan pergi', jangan pergi dari negosiasi, karena Anda akan terjebak. Jadi, saya ingin kami duduk untuk menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk Inggris," kata May.
Baca: Jamie Cullum Gembira, Tak di Inggris saat Donald Trump Datang
Setelah bertemu Theresa May di Chequers minggu lalu, Trump mengatakan dia akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menandatangani kesepakatan dengan Inggris. Selama konferensi pers pada Jumat, Trump berulang kali mengacu pada saran yang dia berikan kepada PM Inggris tentang bagaimana dia harus melakukan negosiasi Brexit.
"Saya memberinya saran dan saya pikir dia menganggapnya terlalu brutal," tutur Donald Trump.