Trump Tidak Melanggar Protokol Kerajaan Inggris

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Juli 2018 09:43 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan First Lady Melania Trump berdiri bersama Ratu Elizabeth II Inggris saat mendengarkan lagu kebangsaan Amerika di Quadrangle, Kastil Windsor, Inggris, 13 Juli 2018. Dalam kunjungan kerjanya ke Inggris, Donald Trump menyempatkan diri menemui Ratu Elizabeth II. Chris Jackson/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat bertemu Ratu Elizabeth II menjadi pergunjingan publik. Para pengamat Kerjaan Inggris pun segera meluruskan bahwa Trump tidak melanggar protokol Kerajaan.

Dikutip dari situs nbc-2.com pada Minggu, 15 Juli 2018, komentator Kerjaan Inggris, Richard Fitzwilliams, mengatakan Trump dan istrinya, Melania, tidak datang terlambat dalam pertemuannya dengan Ratu Elizabeth II. Mereka tiba di kastil Windsor pada 13 Juli 2018 tepat pada pukul 17.00. Trump dituding datang terlambat ketika Ratu Elizabeth II terlihat sedang menunggu Trump untuk melakukan inspeksi barisan pasukan kehormatan Inggris.

Dalam protokoler Kerajaan Inggris, para tamu harus hadir lebih dulu di tempat acara sebelum Ratu Elizabeth II.

Baca: Bertemu Ratu Elizabeth II, Trump Datang Terlambat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Ratu Elizabeth II berjalan balik ke atas panggung setelah memeriksa barisan penjaga kehormatan dalam kunjungan kenegaraan di Kastil Windsor di Inggris, 13 Juli 2018. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Advertising
Advertising

Baca: Kunjungi London, Trump Awali dengan Kritik Keras PM Inggris

Fitzwilliams, menjelaskan Trump dan Melania juga tidak menyalahi aturan protokoler Kerajaan Inggris hanya karena tidak membungkuk saat bersalaman dengan Ratu Elizabeth II. Hal itu dibenarkan oleh koresponden CNN untuk Kerajaan Inggris, Max Foster.

"Ratu tidak berharap semua orang membungkuk padanya, meskipun banyak orang memilih melakukannya," kata Foster.

Foster pun menyinggung saat mantan Ibu Negara, Michelle Obama, pada 2009 tanpa sengaja melanggar aturan protokoler Kerajaan Inggris dengan memegang tubuh Ratu Elizabeth. Namun ketika itu, Ratu Elizabeth terlihat tidak keberatan.

Hal lain yang mendapat sorotan publik adalah ketika Trump tanpa sadar sempat berjalan membelakangi Ratu Elizabeth saat melakukan inspeksi barisan. Ratu Elizabeth memberikan gestur kepada Trump untuk berjalan, sebelum akhirnya tanpa disadari Trump berjalan membelakangi Ratu Elizabeth sehingga membuat Ratu sempat canggung. Fitzwilliams menjelaskan, secara teknis, Trump tidak melanggar protokol kerajaan.

Dalam protokoler Inggris, tidak sopan jika membelakangi Ratu Elizabeth II, termasuk menyentuh tubuhnya.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

19 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

4 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya