Dipenjara, Warga Australia Ini Minta Maaf pada Hun Sen

Reporter

Tempo.co

Kamis, 12 Juli 2018 18:31 WIB

Sineas Australia, James Ricketson menyampaikan permintaan maafnya lewat sepucuk surat kepada Perdana Menteri Hun Sen. REUTERS/Samrang Pring

TEMPO.CO, Jakarta - Sineas asal Australia, James Ricketson, meminta maaf kepada Perdana Menteri, Hun Sen, atas tindakannya yang telah dianggap orang nomor di Kamboja itu, tidak sopan. Ricketson kini sedang menjalani sidang di mana dia dituduh melakukan tindakan mata-mata dan terancam menghadapi hukuman10 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Seperti dikutip dari Reuters pada Kamis,12 Juli 2018, Ricketson menyampaikan permintaan maafnya lewat sepucuk surat. Surat itu diterbitkan secara lengkap di surat kabar Khmer Times pada Rabu 11 Juli 2018.

Baca: Ini Janji Kampanye Hun Sen pada Pemilu Kamboja

"Saya sekarang menyadari bahwa pernyataan yang saya buat di media dan media lain sangat mengganggu dan kurang informasi. Pernyataan-pernyataan saya berasal dari kenaifan orang asing dan ketidaktahuan tentang kompleksitas dan kesulitan mengatur Kamboja," tulis Ricketson.

Dalam surat permohonan maafnya, Ricketson pun mengatakan bahwa dia sekarang menyadari betapa stabilnya Kamboja di bawah pemerintahan Hun Sen.

Advertising
Advertising

Baca: Hun Sen Minta Penyebar Rumor soal Pemilu Ditangkap

"Saya mohon maaf tanpa pamrih dan tanpa syarat untuk kesusahan apapun yang mungkin saya timbulkan sebagai akibat ketidaktahuan saya tentang masalah Kamboja. Jika ada yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki kesalahan saya, tolong beri tahu karena saya hanya menginginkan yang terbaik untuk Anda dan Kamboja."

Pengacara Ricketson, Peung Yok Hiep, mengkonfirmasi keaslian surat itu kepada Reuters dan mengatakan akan membawa surat itu ke pengadilan menjelang sidang selanjutnya. SBS mewartakan surat dari Ricketson yang diterbitkan Khmer Times itu disampaikan melalui putranya, Jesse.

Ricketson saat ini berada di sebuah penjara di Kamboja. Kesehatannya selama di penjara dikabarkan memburuk. Dia mengeluhkan mengalami penyakit kulit seperti kudis, infeksi pernapasan yang terus menerus, kehilangan energi dan pusing. Pada awal Mei 2018, ia telah dipindahkan dari sel penjara ke ruang perawatan penjara. Rencananya, kasusnya akan kembali disidangkan pada Senin, 16 Juli 2018.

Kasus hukum yang dihadapi Ricketson bermula saat dia menerbangkan pesawat tanpa awak atau drone ketika berlangsungnya unjuk rasa partai oposisi, Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP pada Juni 2017. Partai itu, sekarang sudah dibubarkan.

Atas tindakannya itu, Ricketson diduga telah melakukan tindakan mata-mata dalam aksi unjuk rasa itu. Ia membantah tuduhan itu dan menyebut jaksa telah gagal menghadirkan bukti untuk mendukung dakwaannya.

Penangkapan Ricketson terjadi di tengah tindakan tegas pemerintahan Hun Sen terhadap kebebasan berekspresi. Sebelumnya UCA News mewartakan, dua wartawan lokal Radio Free Asia, Yeang Sothearin, 35, dan Oun Chhin, 49, juga dipenjarakan dengan tuduhan makar.

UCA News dalam pemberitaannya menuliskan, kasus Ricketson telah menjadi berita utama, terutama di negara asalnya Australia. Ada lebih dari 76.000 masyarakat Australia menandatangani petisi yang menyerukan pembebasannya. Orang-orang terkemuka di industri perfilman Australia juga mendukung perjuangannya. Termasuk di antaranya ialah aktor Sam Neill, Greta Scacchi, Bryan Brown, dan Rachel Ward.

Wartawan Australia, Peter Greste, yang menghabiskan 400 hari di penjara Mesir atas tuduhan dia mendukung terorisme melalui liputannya untuk Al Jazeera, juga memberikan dukungan. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan pihaknya telah mengirim surat kepada Hun Sen atas nama Ricketson.


REUTERS | SBS | UCA NEWS | ERVIRDI RAHMAT

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya