Eks Kepala Bank Sentral Ungkap Cara Najib Berkelit Soal 1MDB

Rabu, 4 Juli 2018 11:52 WIB

Zeti Akhtar Aziz.[The Business Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kepala bank sentral Malaysia pada Selasa 3 Juli, menyangkal dia mengetahui jumlah uang yang disimpan dalam rekening mantan Perdana Menteri Najib Razak pada 2013. Ia mengatakan Najib Razak memintanya untuk mengeluarkan pernyataan "Dia tidak melakukan kesalahan apapun".

Dilaporkan Reuters, 4 Juli 2018, Zeti Akhtar Azizelis menanggapi pernyataan Najib Razak saat wawancara yang diterbitkan pada Senin 3 Juli, yang mengatakan bank sentral Malaysia mengetahui dana sebesar US$ 643,41 juta atau Rp 9,2 triliun yang ada di rekeningnya sebelum pemilihan umum 2013 dan tidak melakukan penindakan apapun.

Baca: Skandal 1MDB, Najib Razak Diadili

Zeti adalah kepala Bank Negara Malaysia sebelum pensiun pada 2016. Dia sekarang menjadi bagian dari lima anggota Dewan Penasihat Malaysia yang dibentuk untuk memberikan saran kepada pemerintah baru Pakatan Harapan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi.

Eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menjalani sidang perdananya terkait dengan skandal 1MDB.

Advertising
Advertising

Tiga tahun lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa penyelidik Malaysia telah menelusuri deposit dana negara 1MDB yang didirikan Najib Razak lebih dari satu dekade yang lalu. Najib mengatakan bahwa dana itu adalah sumbangan dari kerajaan Saudi.

"Saya secara tegas menyatakan bahwa pernyataannya (Najib Razak) salah," kata Zeti dalam pernyataannya.

“Bahkan, pada 3 Juli 2015, saya dipanggil ke kantor Perdana Menteri. Dia meminta saya untuk mengungkapkan bahwa dia tidak melakukan kesalahan dalam rekeningnya. Saya memberitahunya bahwa saya tidak dapat mengeluarkan pernyataan seperti itu karena saya tidak memiliki pengetahuan tentang transaksi yang telah terjadi di rekeningnya,” tambah Zeti.

Baca: Produser Film 'Wolf of Wall Street' Diperiksa KPK Malaysia

Sementara itu, dilansir dari Channel News Asia, Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng mengatakan bahwa Zeti berhak untuk mengambil tindakan hukum terhadap Najib atas tuduhannya.

Lim menambahkan bahwa kementeriannya percaya penuh pada integritas dan kredibilitas Zeti.

“Saya memiliki keyakinan pada Zeti. Dia tahu apa yang harus dilakukan jadi mari kita biarkan dia melakukan tindakan yang diperlukan," tambah Lim.

Lembaga anti-Korupsi Malaysia, MACC, menahan Najib Razak pada Selasa 3 Juli, atas tuduhan penggelapan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan negara yang ia dirikan sepuluh tahun lalu.

Berita terkait

Bank Sentral Israel Sarankan Laki-laki Yahudi Ultra-ortodoks Masuk Militer untuk Bantu Perekonomian

47 hari lalu

Bank Sentral Israel Sarankan Laki-laki Yahudi Ultra-ortodoks Masuk Militer untuk Bantu Perekonomian

Bank Sentral Israel mendesak Tel Aviv agar lebih bijak dalam menetapkan prioritas fiskal selama perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bank Sentral Israel Ingatkan Perekonomian Perlu Tindakan untuk Pulih dari Dampak Perang Gaza

12 Februari 2024

Bank Sentral Israel Ingatkan Perekonomian Perlu Tindakan untuk Pulih dari Dampak Perang Gaza

Gubernur Bank Israel mengatakan perekonomian negaranya butuh tindakan untuk pulih dari kemerosotan peringkat kredit imbas operasi militer di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Analis: Rupiah Bisa Menguat hingga Rp 14.500 per Dolar AS pada 2024

2 Januari 2024

Analis: Rupiah Bisa Menguat hingga Rp 14.500 per Dolar AS pada 2024

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemungkinan berfluktuatif sepanjang tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Iran dan Rusia Sepakat Berdagang dengan Mata Uang Lokal, Tinggalkan Dolar AS

28 Desember 2023

Iran dan Rusia Sepakat Berdagang dengan Mata Uang Lokal, Tinggalkan Dolar AS

Iran dan Rusia telah mematangkan kesepakatan yang membuat kedua negara berdagang dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing dan bukan dolar AS

Baca Selengkapnya

Bank Sentral Yakin Rusia Tak Akan Resesi pada 2024

16 Desember 2023

Bank Sentral Yakin Rusia Tak Akan Resesi pada 2024

Bank sentral Rusia yakin Rusia tidak akan terperosok dalam resesi pada 2024 karena GDP Rusia masih tumbuh oleh menguatnya permintaan domestik

Baca Selengkapnya

GDP Inggris Terkontraksi 0.3 Persen

15 Desember 2023

GDP Inggris Terkontraksi 0.3 Persen

GDP Inggris terkontraksi 0.3 persen pada Oktober 2023. Ini adalah yang pertama kali sejak Juli 2023

Baca Selengkapnya

Anjlok, Rupiah Sore Ini Rp 15.622 per USD

11 Desember 2023

Anjlok, Rupiah Sore Ini Rp 15.622 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 105 poin ke level Rp 15.622 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin.

Baca Selengkapnya

Rencana Bank Indonesia 2024: QRIS Jangkau India, Jepang, Cina, UEA dan . . .

30 November 2023

Rencana Bank Indonesia 2024: QRIS Jangkau India, Jepang, Cina, UEA dan . . .

Rencana Bank Indonesia memperluas jangkauan QRIS ke India, Jepang, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya