Balas Kritik Trump, Jerman Anggarkan Belanja Militer Rp 67 T

Rabu, 4 Juli 2018 06:00 WIB

Senapan serbu tentara Jerman, G36 terkenal sebagai salah satu senapan serbu terbaik di dunia. Didesain oleh biro Heckler and Koch, dengan besaran kaliber 5.56x45mm. Bundeswehr menggunakan senjata ini sejak tahun 1995, Amerika pun sangat tertarik dengan senjata satu ini, namun Jerman tidak mengizinkan senapan ini untuk diekspor karena teknologi yang sangat dirahasiakan. politi.co

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan anggaran federal Jerman menunjukkan peningkatan miliaran dolar AS dalam pembelanjaan pertahanan untuk 2019. Selama beberapa tahun terakhir, militer Jerman telah berjuang untuk mengatasi kekurangan di persenjataan mereka serta tekanan dari sekutu NATO-nya, yang mengkritik Jerman karena melanggar janji pada untuk memenuhi target anggaran militer.

Anggaran federal Jerman 2019 yang diusulkan, seperti dilaporkan Sputniknews, 3 Juli 2018, yang akan diajukan oleh Menteri Keuangan Olaf Scholz dari partai Sosial Demokrat (SPD), dilaporkan sebesar US$ 51,2 miliar atau Rp 736 triliun yang sebagian dikucurkan untuk militer.

Baca: Jelang KTT Donald Trump - Vladimir Putin, NATO di Ambang Krisis

Surat kabar bisnis Jerman, Handelsblat, dan Badan Pers Jerman (DPA) melaporkan dana sebesar US$ 4,7 miliar atau Rp 67,5 triliun, namun dana ini bukan hanya sekadar belanja untuk keperluan militer Jerman pada 2018, tetapi juga melebihi dari rencana anggaran yang diusulkan sebelumnya untuk 2019, yakni sebesar US$ 785 juta atau Rp 11,2 triliun.

Terlepas dari deretan migrasi yang lebih ketat dan kontrol perbatasan antara Kanselir Angela Merkel dan Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer, yang mempengaruhi koalisi Jerman yang berkuasa antara partai CDU dan CSU, Scholz ingin mengadakan sesi khusus pemerintah mengenai anggaran 2019 sebelum liburan musim panas. Parlemen Jerman akan merevisi dan mengesahkan draf sebelum musim gugur.

Advertising
Advertising

Pasukan Bundeswehr berdiri di dekat kendaraan lapis baja Marder, terlihat seorang pasukan Jerman memelihara jenggot tebal. Zagan, Polandia, 18 Juni 2015. Sean Gallup/Getty Images

Menurut surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, karena perkiraan pajak terbaru memprediksi pendapatan pemerintah jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, Scholz menjanjikan lebih banyak uang kepada militer, yang harus tunduk pada tekanan dari Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, anggota dari Persatuan Demokrat Kristen Angela Merkel.

Baca: Menteri Dalam Negeri Jerman Tak Jadi Mundur

Masalah pembelanjaan pertahanan ini telah menjadi salah satu sumber utama perselisihan antara SPD dan CDU/CSU Merkel, yang membentuk pemerintahan koalisi besar di Jerman. Proposal anggaran militer yang sebelumnya sangat rendah ditentang oleh von der Leyen. Dia mengkritik besaran dana karena tidak mencukupi untuk pembiayaan angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr.

Sejumlah tank Leopard milik Angkatan Darat Jerman menyeberangi sungai Neris saat mengikuti latihan Iron Wolf 2017 di Stasenai, Lituania, 20 Juni 2017. REUTERS/Ints Kalnins

Sementara Jerman sendiri dijadwalkan mengambil alih komando pasukan penanggulangan krisis NATO pada 2019, namun militernya menghadapi kekurangan pasokan militer. Daftar kekurangan juga termasuk keterbatasan pesawat tempur untuk beroperasi pada malam hari, pilot dalam Luftwaffe dan hanya empat dari 128 Eurofighter Typhoon yang siap terbang misi tempur.

"Kurang dari setengah dari 224 tank Leopard 2 siap untuk dioperasikan dan hanya lima dari 13 frigate Angkatan Laut yang layak berlayar," menurut Kementerian Pertahanan Jerman dalam Laporan Kesiapan Operasional Sistem Weapon Primer Bundeswehr 2017.

Baca: Amerika dan Eropa Minta Jerman Pasang Sistem THAAD

Berlin juga mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump, serta beberapa anggota NATO lainnya yang mengkritik Jerman mengucurkan anggaran kurang dari 2 persen dari kebutuhan PDB, yang disepakati anggota NATO pada 2014. Donald Trump berulang kali mengkritik negara-negara NATO lain karena tidak memenuhi komitmen mereka pada pembelanjaan pertahanan.

Dilansir Xinhua, diperkirakan bahwa delapan sekutu NATO akan mencapai patokan dua persen pada akhir tahun ini, dan 15 anggotanya sedang berupaya untuk menganggarkan dua persen dari PDB-nya pada 2024.

Menteri Pertahanan Jerman memperkirakan pada Mei bahwa anggaran militer Jerman hanya akan tumbuh secara bertahap sebesar 1,24 persen dari PDB menjadi 1,3 persen pada 2019 dan 1,5 persen pada 2025. Sementara Perancis mendekati target dua persen, dengan 1,8 persen pada 2017, dan Spanyol pada 0,92 persen tahun lalu.

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

23 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

2 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

5 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

7 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

7 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya