Korea Utara Perkaya Nuklir? Pengamat Hoppi Yoon Bilang Ini

Editor

Budi Riza

Senin, 2 Juli 2018 05:35 WIB

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hubungan luar negeri, Hoppi Yoon, mengatakan Korea Utara dan Amerika Serikat akan terus melakukan tarik – menarik hingga kelarnya proses dialog untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Yoon mengatakan ini menanggapi temuan dari lembaga intelijen AS, yang menyatakan Korea Utara masih terus mengoperasikan instalasi nuklir dan memproduksi material nuklir.

Baca:

Kim Jong Un dan Moon Jae-in Teken Deklarasi Perdamaian Korea

Advertising
Advertising

Baca: Deklarasi Perdamaian Panmunjeom, Trump: Perang Korea Berakhir

“Tidak ada keraguan atas niat Korea Utara untuk denuklirisasi. Tapi itu tidak berarti negara itu bakal melakukan program ini secara sepihak saja,” kata Yoon kepada Tempo lewat aplikasi Whats App, Sabtu, 30 Juni 2018.

Menurut Yoon, yang bergelar doktor dan mengajar di President University di Cikarang, Korea Utara menginginkan proses denuklirisasi nuklir dan pencabutan sanksi embargo ekonomi, yang melumpuhkan negara itu, dilakukan secara bersamaan. Namun, menurut dia, pemerintah AS tidak menyetujui ini dan ingin melihat Korea Utara melakukan denuklirisasi terlebih dulu baru diikuti pencabutan sanksi.

Baca:

Cegat Nuklir Korea Utara, Jepang Beli Radar Rp 28 Triliun dari AS

Intelijen AS: Situs Nuklir Rahasia Korea Utara Masih Beroperasi

“Tak terelakkan, Kim akan terus mengembangkan nuklir ini hingga selesainya proses negosiasi imbal balik dengan AS,” kata dia.

Menurut temuan intelijen AS, rezim Korea Utara mencoba meningkatkan produksi bahan bakar nuklir di sejumlah lokasi rahasia selain instalasi nuklir Yongbyon, yang telah diketahui sebelumnya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berbincang dengan salah satu pekerja saat mengunjungi pabrik kosmetik Sinuiju, di perbatasan Korea Utara dan Cina, Ahad, 1 Juli 2018. Kunjungan Kim ke pabrik tersebut sebagai upaya simbolik membaiknya hubungan ekonomi antara Korea Utara dan Cina. REUTERS/KCNA.

Temuan ini juga menyitir pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diduga mencoba menyembunyikan ini untuk mendapatkan konsesi saat melakukan pertemuan bersejarah dengan Presiden AS, Donald Trump, saat keduanya bertemu di Singapura pada 12 Juni 2018 lalu.

Saat itu, seperti dilansir Reuters, Trump mencuit,”Sudah tidak ada ancaman nuklir lagi dari Korea Utara.”

Menurut media NBC, yang mengutip 5 sumber dari pejabat AS, rezim Korea Utara berupaya meningkatkan produksi pengayaan uranium untuk senjata nuklir meskipun sedang terlibat proses negosiasi dengan AS. “Ada bukti tak terbantahkan bahwa mereka mencoba menipu AS,” kata pejabat yang dikutip secara anonim ini.

Menurut Yoon, Kim membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk menangkal ancaman terhadap kekuasaannya dari dalam negeri. Ini membuat Kim menyadari dia tidak bisa mengembangkan senjata nuklir dan membangun kesejahteraan ekonomi bagi negaranya. “Jadi Kim ingin melakukan ini dengan cara yang paling aman,” kata dia.

Yoon mengatakan perkembangan mengenai temuan intelijen AS ini akan terlihat saat Menlu AS, Mike Pompeo, mengunjungi Pyongyang pada pekan ini. “Kim mendesak adanya pencabutan sanksi ekonomi dari AS. Negosiasi soal ini jadi seperti ayam dan telur,” kata dia.

Pengamat dari S Rajaratnam School, Graham Ong-Webb, mengatakan laporan intelijen AS ini layak dipercaya. Dia mengaku tidak terkejut saat mengetahui adanya temuan Korea Utara memiliki instalasi nuklir selain Yongbyon, yang telah diketahui selama ini.

Berita terkait

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

11 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

14 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

14 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

17 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

24 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

35 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

49 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

51 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

55 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

4 Maret 2024

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya