Ini Cerita Pengacara Korban Soal Penembak Capital Gazette

Editor

Budi Riza

Minggu, 1 Juli 2018 13:00 WIB

Polis mengungkap tersangkap penembakan di kantor media Capital Gazette bernama Jarrod Warren Ramos. Via The American Conservative

TEMPO.CO, Maryland – Bekas pengacara korban gangguan dari Jarrod Warren Ramos, Brennan McCarthy, mengaku merasa sangat takut terhadap Ramos, yang belakangan menjadi tersangka utama penembakan media Capital Gazette.

Dalam penembakan yang terjadi pada Kamis, 28 Juni 2018 waktu setempat itu, Ramos menembak mati lima orang termasuk dua orang luka berat.

Baca:
Penembakan di Capital Gazette, Amerika, Polisi Bereaksi Cepat
Penembakan di Capital Gazette, Amerika, 5 Tewas 3 Luka Serius

McCarthy mengatakan Ramos merupakan orang yang paling menakutkan yang pernah ditemuinya selama 19 tahun berpraktek sebagai pengacara.

Advertising
Advertising

“Dari ribuan orang yang pernah saya tangani, lelaki satu ini menonjol,” kata McCarthy kepada USA Today, Jumat, 29 Juni 2018. “Saya merasa sangat takut dia akan mencoba melakukan sesuatu terhadap saya dan keluarga.”

McCarthy mengaku menjadi target Ramos setelah dia membela seorang perempuan pada 2011. Perempuan ini mengadu ke polisi karena merasa diikuti Ramos. Dia juga mendapat serangan verbal secara online.

Perempuan korban Ramos ini bercerita kepada McCarthy bahwa Ramos mengganggunya secara online sejak 2009. “Itu kasus perudungan yang paling buruk yang pernah saya tangani selama karir saya sebagai pengacara,” kata McCarthy.

Baca:

Pelaku Penembakan Capital Gazette Punya Dendam ke Surat Kabar

Menurut McCarthy, Ramos mencoba menghubungi kliennya menggunakan berbagai cara dan media seperti menelpon, mengirim pesan SMS, Facebook, Whats App lalu mengatakan hal-hal buruk misalnya ‘kamu bunuh diri saja’.

Ramos akhirnya mengaku bersalah dan menjalani hukuan percobaan. Beberapa saat setelah itu, media Capital Gazette melansir sebuah kolom yang berjudul ‘Jarrod Ingin Jadi Temanmu’. Tulisan itu menggunakan kasus Jarrod sebagai contoh soal bahaya yang bisa muncul dengan mengumbar informasi pribadi secara online.

Menurut McCarthy, Ramos merasa sangat marah atas artikel itu dan mengaku hanya menyatakan fakta saja soal perempuan yang diganggunya. Dia mengaku tidak merasa bersalah. Pada 2013, Ramos mengontak kembali perempuan yang pernah dia ganggu dan memintanya menyiapkan semua bahan yang akan digunakan untuk gugatan pencemaran nama baik kepada media Capital Gazette.

McCarthy mengaku bertindak sebagai perantara agar kliennya tidak harus berhubungan langsung dengan Ramos. “Setelah itu, obsesinya berubah menjadi kepada saya. Dia mulai mengganggu keluarga dan saudara-saudara saya,” kata McCarthy. Ini termasuk gangguan terhadap 19 orang keponakannya.

McCarthy mengaku khawatir Ramos akhirnya akan menyerang salah satu dari mereka. Dia menyebut Ramos sebagai seorang penyendiri klasik, yang kerap merasa marah dan obsesif terhadap orang lain. Ramos, menurut McCarthy, menyebut pihak yang berbeda pandangan sebagai musuh layaknya dalam peperangan.

Media Capital Gazette menurunkan berita soal gugatan itu, yang ditolak hakim.

Hakim Maureen M. Lamasney di George’s Circuit Court menyatakan artikel itu dibuat berdasarkan informasi catatan publik. Ramos dinilai tidak memiliki bukti bahwa artikel itu tidak akurat, sehingga hakim menolak gugatan Ramos.

Ramos, yang mewakili dirinya sendiri, mengajukan gugatan banding atas putusan ini tapi kembali kalah. “Seorang pengacara nyaris bisa dipastikan akan menyarankan dia tidak melanjutkan kasus ini,” begitu pernyataan dari pengadilan banding Maryland Court of Special Appeals.

Berita terkait

Donald Trump Berdukacita atas Penembakan di Capital Gazette

30 Juni 2018

Donald Trump Berdukacita atas Penembakan di Capital Gazette

Presiden Donald Trump, yang menyebut pers sebagai "musuh rakyat Amerika," kini menyampaikan dukacita atas penembakan di Capital Gazette.

Baca Selengkapnya

Penembakan Capital Gazette Amerika Diungkap Lewat Pengenal Wajah

29 Juni 2018

Penembakan Capital Gazette Amerika Diungkap Lewat Pengenal Wajah

Pihak berwenang Amerika Serikat mengidentifikasi tersangka penembak di kantor media Capital Gazette menggunakan pemindai wajah.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Meninggal dalam Penembakan di Capital Gazette

29 Juni 2018

Mereka yang Meninggal dalam Penembakan di Capital Gazette

Pelaku penembakan di Capital Gazette telah merencanakan serangan yang menewaskan lima staf Capital Gazette, terdiri dari reporter, editor dan sales.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penembakan Capital Gazette Punya Dendam ke Surat Kabar

29 Juni 2018

Pelaku Penembakan Capital Gazette Punya Dendam ke Surat Kabar

Pelaku penembakan karyawan surat kabar Capital Gazette memiliki dendam setelah surat kabar tersebut memberitakan kasus pelecehan seksualnya.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Tersangka Pelaku Penembakan di Capital Gazette Amerika

29 Juni 2018

Ini Dia Tersangka Pelaku Penembakan di Capital Gazette Amerika

Pelaku penembakan, Jarrod Warren Ramos, pernah menggugat media Capital Gazette Amerika atas pencemaran nama baik terkait dengan sebuah pemberitaan.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Capital Gazette, Amerika, Polisi Bereaksi Cepat

29 Juni 2018

Penembakan di Capital Gazette, Amerika, Polisi Bereaksi Cepat

Polisi tiba di kantor media Capital Gazette, Amerika, dalam waktu singkat dan segera menangkap pelaku penembakan yang bersembunyi di bawah meja.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Capital Gazette, Amerika, 5 Tewas 3 Luka Serius

29 Juni 2018

Penembakan di Capital Gazette, Amerika, 5 Tewas 3 Luka Serius

Pelaku menembaki para karyawan media Capital Gazette, Amerika, menggunakan senapan panjang shotgun.

Baca Selengkapnya