Amerika Serikat akan Tampung Imigran di Dua Pangkalan Militer

Senin, 25 Juni 2018 16:30 WIB

Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat sedang membangun kamp sementara di dua pangkalan militer untuk menampung imigran. seperti diungkapkan Menteri Pertahanan Jim Mattis pada Minggu, 24 Juni 2018, untuk mendukung kebijakan Donald Trump terhadap krisis imigrasi.

Namun Mattis tidak menyebutkan secara spesifik nama pangkalan atau mengatakan apakah mereka akan menampung anak-anak imigran atau orang tua mereka, atau keduanya.

Baca: Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

"Rinciannya sedang dikerjakan ... tentang berapa banyak kapasitas yang mereka butuhkan di dua pangkalan, apa jenis fasilitas lain yang mereka butuhkan dibangun," kata Jim Mattis, seperti dilaporkan Reuters, 25 Juni 2018.

Karena kebijakan zero tolerance terhadap imigran, Donald Trump dikecam dan dipaksa membatalkan keputusannya memisahkan anak-anak dari orang tua yang ditangkap karena secara ilegal melintasi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Advertising
Advertising

Meskipun Donald Trump mengalah dan mengizinkan agar keluarga imigran tetap bersama dalam tahanan selama proses imigrasi, namun masih belum jelas di mana keluarga akan ditahan sementara orang tua mereka menghadapi tuntutan pidana.

Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP

Baca: Pemilik Resto Mengusir Juru Bicara Trump saat akan Santap Malam

Militer AS telah menekankan hanya memberikan dukungan logistik kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang menangani masalah-masalah imigrasi. Mattis mengatakan bahwa militer AS selama beberapa dasawarsa menyediakan tempat tinggal bagi para imigran, termasuk bagi para pengungsi Vietnam setelah Perang Vietnam.

"Menyediakan tempat berlindung bagi orang-orang tanpa naungan, kami menganggap itu sebagai fungsi logistik yang cukup tepat," kata Mattis.

Sebelumnya Departemen Pertahanan mengatakan akan menampung 20.000 anak-anak imigran tanpa pendamping di pangkalan militer dalam beberapa bulan mendatang, seperti dilansir dari Washington Post.

Baca: Pasca Putusan Trump, Anak Imigran Masih Terpisah dari Orang Tua

Rencana ini muncul setelah Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan membuat permintaan kepada Departemen Pertahanan. Letnan Tentara Kolonel Jamie Davis, seorang juru bicara militer, mengatakan pada Kamis 21 Juni, bahwa Pentagon akan mendukungnya.

Rencana ini akan serupa dengan program 2014, ketika pemerintahan Barrack Obama menampung sekitar 7.000 anak-anak imigran tanpa pendamping di tiga pangkalan militer. Sebagaimana ketentuan dalam UU Ekonomi, semua biaya yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan digantikan.

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

10 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

9 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

22 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya