TEMPO.CO, Washington – Juru bicara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sarah Sanders, mengatakan diminta meninggalkan sebuah restoran saat akan bersantap malam dengan anggota keluarganya di Kota Lexington, Virginia, Jumat, 22 Juni 2018.
“Pelayan di restoran Red Hen mengatakan dia baru saja melayani Sarah Huckabee Sanders selama dua menit ketika pemilik restoran itu meminta Sanders meninggalkan restoran bersama tujuh anggota keluarganya,” demikian dilansir media TMZ pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca:
Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka
2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump
Terkait dengan insiden ini, Sekretaris Media Gedung Putih tersebut mencuitkannya di akun Twitter @PressSec. “Semalam saya diminta pemilik restoran Red Hen di Lexington, Virginia, untuk pergi karena saya bekerja untuk @Potus dan saya pergi dengan sopan,” kata Sanders. Potus adalah akronim dari President for The United States.
Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sanders. TMZ
Sanders melanjutkan, “Tindakannya itu lebih menunjukkan siapa dirinya (pemilik restoran) dibandingkan dengan saya. Saya selalu melakukan upaya terbaik dalam memperlakukan orang-orang, termasuk orang-orang yang tidak setuju dengan saya, dengan perlakuan terhormat dan akan terus melakukan ini."
Baca:
Dikecam, Begini Perincian Kebijakan Imigrasi AS Terbaru
5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump
Terkait dengan peristiwa ini, ayah Sanders, Mike Huckabee, melontarkan kritiknya di akun Twitter @GovMikeHuckabee.
“Intoleransi. Menu di Restoran Red Hen di Lexington Virginia. Atau Anda bisa memesan ‘piring kebencian’. Dan makanan pembukanya 'piring-piring kecil untuk pikiran yang kecil'.” Ucapnya. Huckabee merupakan bekas gubernur negara bagian Arkansas.
Ini adalah peristiwa kedua setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Kirstjen Nielsen juga terpaksa meninggalkan sebuah restoran Meksiko, yang terletak di dekat Gedung Putih, karena sejumlah pengunjuk rasa meneriakinya. Saat itu, Nielsen sedang akan bersantap malam dengan seorang koleganya.
Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP
Para pengunjuk rasa itu mengkritik peran Nielsen terkait dengan kebijakan pemisahan anak imigran di perbatasan Amerika dengan Meksiko, yang mulai diberlakukan pada awal Mei 2018 oleh pemerintahan Presiden Trump. Mereka meneriaki Nielsen hingga akhirnya orang dekat Trump ini membatalkan rencana santap malam, lalu keluar dari restoran dan memasuki mobilnya.
Pada Jumat, 22 Juni 2018, sejumlah pengunjuk rasa kembali berkumpul di depan rumah Nielsen di Virginia sambil memutar keras-keras rekaman audio tangisan anak-anak imigran. Mereka berteriak, “Tidak ada keadilan, tidak ada tidur.” Nielsen merupakan salah satu pejabat lingkaran satu Trump yang menangani masalah imigrasi.