Eks Ajudan Najib Razak Diserahkan Pengadilan Malaysia ke KPK

Senin, 25 Juni 2018 14:30 WIB

Mantan ajudan eks Perdana Menteri Najib Razak, Amhari Efendi Nazaruddin, dibawa keluar dari pengadilan di Putrajaya, Malaysia, 25 Juni 2016.[Bernama via Malaymail]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan ajudan eks perdana menteri Malaysia Najib Razak telah diserahkan ke pengadilan atas penyelidikan skandal 1MDB. Amhari Efendi Nazaruddin, 42, dibawa oleh pengadilan hakim di Putrajaya pada Senin, 25 Juni 2018, kepada Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Dilaporkan Strait Times, 25 Juni 2018, hakim Shah Wira Abdul Halim memerintahkan Amhari untuk dikirim kembali selama tujuh hari hingga 1 Juli. Amhari, yang terdaftar sebagai anggota Eisenhower Fellowships (EF) yang berbasis di Amerika Serikat, telah bekerja untuk mantan perdana menteri sejak 2009 mengenai kebijakan ekonomi nasional dan anggaran tahunan.

Baca: Najib Razak Bantah Uang Rp 400 Miliar Terkait Skandal 1MDB

Pada Mei 2017, wakil presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Rafizi Ramli mengklaim bahwa Orb Solutions Sdn Bhd, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Amhari, telah menerima RM 2 juta atau Rp 7 miliar dari rekening pribadi Najib Razak pada Agustus 2014.


Rafizi mengatakan informasi ini diperoleh dari dokumen yang bocor mengenai aliran dana dari SRC International, mantan anak perusahaan dari 1MDB yang juga sedang diselidiki oleh MACC untuk dugaan pembayaran kepada Mr Najib.

Advertising
Advertising

Amhari adalah salah satu tokoh kunci yang terlibat dalam negosiasi 1MDB dengan Perusahaan Investasi Minyak Internasional Abu Dhabi (IPIC) untuk melunasi pinjaman.

Baca: Najib Razak Akan Dijerat Pasal Pencucian Uang di Skandal 1MDB

FBI dan Polri menyita kapal pesiar mewah di Teluk Benoa, Bali, pada akhir Fberuari 2018. Kapal mewah ini menjadi target penyitaan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dalam skandal korupsi multi-miliar dolar 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB. REUTERS
Dilansir dari Reuters, pengadilan hakim mengabulkan permohonan pejabat anti-korupsi Malaysia (MACC) untuk mengembalikan mantan ajudan Najib selama seminggu untuk membantu dalam penyelidikan mereka ke 1MDB.


Awal Juni, jaksa agung Malaysia mengatakan sedang mempelajari kemungkinan tindakan pidana dan perdata dalam kasus 1MDB, setelah menerima berkas investigasi tentang laporan dana negara dari lembaga anti-korupsi.

Baca: KPK Malaysia Umumkan 4 Buronan Jadi Tersangka Skandal 1MDB

Mantan perdana menteri Najib, yang mendirikan 1MDB, adalah salah satu subjek penyelidikan pencucian uang. Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan dalam pengelolaan dana 1MDB.


Transaksi dana yang melibatkan 1MDB sedang diselidiki di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, di mana kasus ini telah menjadi kasus terbesar yang diusut oleh Departemen Kehakiman di bawah program anti-kleptokrasi.

Baca: Malaysia Lanjutkan Pembangunan Menara Tertinggi se-Asia Tenggara

Departemen Kehakiman AS menduga dana sebesar US$ 4,5 miliar atau Rp 63 triliun dari 1MDB digelapkan melalui berbagai transaksi, di mana US$ 681 juta Rp 9,3 triliun mengalir ke rekening bank Najib. Najib mengatakan uang dalam rekeningnya adalah sumbangan dari Arab Saudi, yang sebagian besar telah dikembalikan.

Menurut departemen kehakiman AS, aset yang dibeli menggunakan uang 1MDB termasuk lukisan Picasso, real estate mewah di California Selatan dan New York, saham di sebuah perusahaan produksi Hollywood dan kapal pesiar seharga US$ 265 juta atau Rp 3,7 triliun, dan perhiasan senilai lebih dari US$ 200 juta atau Rp 2,8 triliun, termasuk liontin berlian merah muda 22 karat dan kalung.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya