Grup Advokasi HAM Global Kecam Amerika Keluar dari Dewan HAM PBB

Editor

Budi Riza

Rabu, 20 Juni 2018 13:59 WIB

Zeid Ra'ad al-Hussein, Kepala HAM PBB, saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 26 Februari 2018. Reuters

TEMPO.CO, New York- Sejumlah lembaga advokasi Hak Asasi Manusia global mengkritik keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk keluar dari keanggotaan Dewan HAM PBB.

AS menyatakan keluar dari Dewan HAM PBB karena menilai lembaga ini mengalami bias kronis terhadap Israel sementara mengabaikan negara-negara pelanggar HAM seperti Cina, Kuba dan Venezuela.

Baca:

Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB untuk Palestina

Advertising
Advertising

Sebuah Survei Ungkap Pertentangan Yahudi Amerika Serikat - Israel

“Sekali lagi, Presiden Trump menunjukkan pengabaian penuh terhadap hak-hak dasar dan kebebasan yang katanya didukung AS. Dewan HAM PBB bukan lembaga sempurna dan keanggotaannya kerap mendapat sorotan. Namun, lembaga ini merupakan kekuatan penting untuk akuntabilitas dan keadilan,” kata Salil Shetty, sekretaris jenderal Amnesty International, seperti dilansir CNN, Selasa, 19 Juni 2018 waktu setempat.

25.1_inter_NikkiHaley

12 Organisasi pembela HAM juga mengkritik keputusan Amerika sambil mengatakan Dewan HAM bukanlah lembaga sempurna namun itu tidak bisa menjadi alasan AS untuk keluar. Organisasi yang mengkritik seperti Save the Children, Freedom House dan The United Nations Association – USA.

Baca:

Israel Ingin AS Rahasiakan Perangkat Lunak F-35 Dari Turki

Amerika Serikat Diminta Israel Akui Dataran Tinggi Golan Miliknya

“Keputusan ini kontra-produktif terhadap keamanan nasional Amerika dan kepentingan kebijakan luar negeri. Ini hanya akan membuat sulit pembelaan terhadap prioritas HAM dan bantuan bagi para korban penyiksaan di seluruh dunia,” kata organisasi itu dalam pernyataan bersama.

Eksekutif Direktur Human Rights Watch, Kenneth Roth, mengkritik keputusan Trump ini. “Semua yang dipedulikan Trump hanya soal membela Israel,” kata Roth seperti dilansir media Times of Israel.

Ini merupakan salah satu suasana dalam sidang Dewan HAM PBB, yang bermarkas di Jenewa, Swiss. News.UN.Org

Keputusan AS keluar dari Dewan HAM PBB, yang berbasis di Jenewa – Swiss, ini terjadi hanya sehari setelah Ketua HAM PBB, Zeid Ra’ad al-Hussein, mengecam kebijakan pemerintahan Trump yang memisahkan anak-anak imigran dari orang tua mereka karena memasuki AS secara ilegal.

Kebijakan Trump untuk memisahkan anak imigral dari orang tuanya memicu kontroversi di AS dengan sejumlah tokoh baik dari Partai Demokrat dan Republik mengkritik hingga mengecamnya sebagai kebijakan tidak manusiawi.

Dewan HAM PBB, seperti dilansir situs News.UN.Org, beranggotakan 47 negara, yang dipilih lewat Sidang Umum PBB. Anggota dipilih sebagai perwakilan regional di Bumi dengan masa keanggotaan tiga tahun dan dapat diperpanjang dua periode.

Dalam pernyataannya, Dubes Amerika untuk PBB, Nikki Halley, dan Menlu Mike Pompeo, mengatakan Dewan PBB gagal melindungi HAM. Keduanya mengkritik negara pelanggar HAM justru menjadi anggota seperti Cina, Kuba dan Venezuela. Halley mengatakan Dewan HAM PBB menjadi lembaga yang bias politik secara kronis terhadap Israel. AS akan terus membela HAM dari luar Dewan HAM PBB dan akan kembali bergabung jika reformasi telah terjadi.

Berita terkait

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

4 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

11 hari lalu

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

Ketua HAM PBB Volker Turk mengatakan dia "ngeri" dengan hancurnya fasilitas medis Nasser dan Al Shifa di Gaza dan laporan adanya kuburan massal.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

16 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya