Partai Rakyat Kamboja Ancam Penjarakan Penggerak Boikot Pemilu

Minggu, 17 Juni 2018 11:56 WIB

Sam Rainsy. REUTERS/Samrang Pring

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Rakyat Kamboja pimpinan Perdana Menteri Hun Sen mengancam akan memenjarakan tokoh oposisi yang memimpin kampanye jari bersih atau boikot pemilu pada 29 Juli mendatang.

Baca: Pemerintah Kamboja Awasi Media Menjelang Pemilu

Partai penguasa Kamboja yang mengeluarkan peringatan pada Jumat, 15 Jnuni 2018 menganggap pihak yang menyerukan boikot pemilu mirip dengan orang yang menghasut untuk menghalangi pemilihan dan dapat didakwa dengan tuduhan kriminal.

"Pengadilan dapat mengambil tindakan hukum ... Menurut undang-undang pemilu, orang-orang yang menghalangi pemilihan dapat didenda dan menghadapi tuntutan pidana," kata juru bicara partai, Sok Eysan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 15 Juni 2018.

Ancaman itu dibuat untuk menanggapi seruan kelompok oposisi kepada pendukungnya untuk tidak ikut pemilu. Menurut oposisi, pemilu tersebut hanya untuk melegitimasi kekuasaan tak berujung Hun Sen.

Baca: Kamboja Mengincar Sam Rainsy, Tuding Sabotase Pemilu

Seruan itu diikuti dengan pengunggahan gambar yang menunjukkan jari bersih tanpa tinta pemilu di media sosial, simbol boikot di Kamboja. Pemilih di Kamboja wajib mencelupkan jarinya ke tinta setelah memberikan suara mereka.

"Kami menyerukan kepada mereka untuk tidak mengotori tangan mereka dalam pemilihan palsu ini," kata Sam Rainsy, mantan pemimpin oposisi yang berada di pengasingan di Prancis melalui tweet-nya awal pekan ini.

Advertising
Advertising

Seruan Hun Sen muncul ketika para pakar hak asasi PBB menyerukan kepada penguasa Kamboja untuk menghormati hak golput.

"Seruan untuk memboikot pemilu, baik pemaksaan maupun mengintimidasi, juga tidak, dengan sendirinya, mempengaruhi ketertiban umum. Sebaliknya, itu membuat pemilih bebas untuk memutuskan apakah akan berpartisipasi atau tidak," kata pakar hak-hak PBB dalam sebuah pernyataan.

Baca: 30 Tahun Berkuasa di Kamboja, Hun Sen Ingin Lanjut 10 Tahun Lagi

PBB juga menyuarakan keprihatinan tentang tindakan keras terhadap pers menjelang pemilu Kamboja, termasuk peraturan baru dari otoritas pemilu yang melarang laporan yang dapat menghalangi orang untuk memilih.

Negara Barat juga menyuarakan keprihatinan serupa, terutama setelah partai oposisi utama negara itu dibubarkan pada November lalu. Barat mengatakan pemilu tidak lagi sah.

Tetapi dukungan Cina untuk pemilu Juli mendatang yang tak tergoyahkan telah membebaskan Hun Sen dari ketergantungannya pada donor Barat. Para pengamat mengatakan, dukungan politik dan keuangan Cina justru meningkatkan tindakan keras Hun Sen terhadap kritikus politik, media,masyarakat sipil, dan terbaru muncul ancaman memenjarakna penggerak boikot pemilu.

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

11 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

18 hari lalu

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

39 hari lalu

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

40 hari lalu

Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

Kasus jaringan narkoba yang melibatkan 3 narapidana ini bermula dari penangkapan pengedar narkoba berinisial MS.

Baca Selengkapnya

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

43 hari lalu

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.

Baca Selengkapnya

Haiti Berlakukan Status Darurat setelah Geng Bersenjata Serbu Penjara

55 hari lalu

Haiti Berlakukan Status Darurat setelah Geng Bersenjata Serbu Penjara

Pemerintah Haiti mengumumkan status darurat dan memberlakukan jam malam setelah serangan geng bersenjata ke dua penjara

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Tolak Banding Mantan Dewan Perkosa PRT Indonesia

58 hari lalu

Pengadilan Malaysia Tolak Banding Mantan Dewan Perkosa PRT Indonesia

Pengadilan Malaysia menolak banding mantan anggota dewan Paul Yong Choo Kiong yang dinyatakan bersalah memperkosa PRT asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

20 Februari 2024

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

Rusia menangkap seorang wanita berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat- Rusia yang dicurigai mengumpulkan dana untuk militer Ukraina

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya