Turki Klaim Iran Dukung Serangan ke Kurdi di Utara Irak
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 13 Juni 2018 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Turki mengklaim operasi militer terhadap organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdi, PKK, mendapatkan dukungan dari Iran.
"Serangan pasukan bersenjata Turki ke basis pertahanan Kurdi di utara Irak mendapatkan dukungan Iran," bunyi pernyataan Kementerian seperti dikutip situs berita Breitbart, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca: Jet Turki Gempur Posisi Kurdi di Irak
Reuters dan sejumlah kantor berita lainnya, termasuk media pro-Iran, mengatakan, Teheran tidak secara resmi membenarkan atau menolak memberikan dukungan operasi militer Ankara terhadap basis PKK di utara Irak yang dikuasai oleh kelompok semi otonomi Pemerintah Regional Kurdistan (KRG), sekutu Turki.
Sementara itu, media Turki Daily Sabah mencatat, PKK dan Partai Pembebaan Kurdistan menggunakan kawasan Qandil di utara Irak sebagai markas perjuangan mereka. Aksi militer Turki tersebut mendapatkan tanggapan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert. "Operasi militer Turki di utara Irak seharusnya mendapatkan persetujuan pemerintah Irak," katanya kepada Kurdistan24, Marert lalu.
Bagdad mengaku belum pernah memberikan izin kepada Turki melakukan serangan terhadap Kurdi di wilayahnya. "Pemerintah Irak tidak bisa menerima operasi militer Turki guna mengejar PKK yang sekarang berada di Sinjar, Makhmour dan pegunungan Qandil," kata Saad Al Hadithi, juru bicara Perdana Menteri Haider Al Abadi, kepada kantor berita Irak, Selasa.
Baca: Turki: Kami Menggempur Kurdi, Mereka Mengancam Keamanan
Dia menambahkan Bagdad menolak memberikan persetujuan dan akan melayangkan surat protes kepada Turki. "Pemerintah Irak pasti tidak akan memberikan izin atas agresi Turki terhadap Kurdi di wilayah Irak."
Meskipun mendapatkan tanggapan negatif dari Amerika Serikat maupun Irak, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepertinya tidak peduli. Dia tetap bersumpah Ankara akan mengejar "kelompok teror" di kawasan Qandil, utara Irak.