Industri Pariwisata Israel Akui Rugi Besar WNI Dilarang Masuk

Kamis, 7 Juni 2018 19:26 WIB

Peziarah Kristen Ortodoks menyalakan lilin saat upacara Api Suci di Gereja Makam Suci, Yerusalem, 30 April 2016. Gereja ini diyakini sebagai situs pemakaman Yesus Kristus. AP/Dusan Vranic

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri pariwisata Israel meminta pemerintahnya mempertimbangkan kembali keputusannya melarang peziarah asal Indonesia masuk Israel karena larangan itu akan membuat bisnis mereka rugi besar.

Asosiasi Operator Tur Israel dilaporkan Hareetz pada Kamis, 7 Juni 2008, mendesak diadakan pertemuan dengan pemerintah membahas soal larangan peziarah asal Indonesia masuk Israel.

Baca: Israel Melarang Turis Indonesia Masuk, Warga Menyesalkan

"Kerugian ekonomi bagi operator tur Israel, hotel, perusahaan bus, pemandu wisata dan banyak agen tur lainnya tidak dapat diterima. Tiket pesawat telah dibeli dan kewajiban untuk hotel dan penyedia layanan lainnya telah dibayar, dan sekarang kerugian yang sangat besar telah terjadi," kata Direktur jenderal Asosiasi Operator Tur Israel, Yossi Fattal.

Kementerian Luar Negeri Israel memutuskan untuk melarang wisatawan Indonesia sebagai langkah pembalasan. Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, memutuskan untuk melarang warga Israel mengunjungi negara itu setelah pembunuhan terhadap warga Palestina dalam beberapa bulan terakhir di perbatasan Gaza.

Baca: Masuk ke Israel Tak Sulit, Ini Caranya

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian membalas dengan melarang wisatawan dari Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, mengunjungi Israel, pada Sabtu, 2 Mei 2018. Namun keputusan Kementerian Luar Negeri Israel memukulpelaku industri pariwisata negara itu.

Advertising
Advertising

Sana Srouji, yang mengepalai Eternity Travel yang berbasis di Yerusalem, mengatakan pada bulan Juni saja, perusahaannya menerima lebih dari 2.200 peziarah Kristen Indonesia. Namun mereka sekarang tidak dapat memasuki negara itu.

"Ini adalah orang-orang yang mencintai Israel dan ingin mengunjungi dan juga menyumbang banyak uang. Mereka adalah turis yang telah membeli tiket pesawat dan sekarang harus membatalkan semuanya dan tidak akan menerima kompensasi," katanya.

Baca: WNI Dilarang Masuki Israel, Potential Loss Capai Triliunan Rupiah

Srouji menjelaskan, travel miliknya adalah satu dari 11 perusahaan Israel yang mengkhususkan diri dalam pariwisata Indonesia. Dengan keputusan itu maka 70 persen penghasilannya akan hilang.

Larangan itu juga mempengaruhi pemandu wisata yang telah mempelajari bahasa Indonesia serta sopir bus, hotel dan tempat wisata.

Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomasi. Selama ini, turis Indonesia yang ingin berwisata rohani ke Israel umumnya melalui Mesir atau negara penghubung lainnya.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

57 menit lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

3 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

5 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

16 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

19 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

20 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya