Warga Prancis Turun ke Jalan Menentang Kunjungan PM Israel

Rabu, 6 Juni 2018 19:00 WIB

Razan merupakan relawan medis yang tewas ditembak tentara Israel saat berupaya mengevakuasi korban dari pagar perbatasan Gaza-Israel.

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Prancis turun ke jalan menentang kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa, 5 Juni 2018. Mereka meminta Netanyahu menghentikan kunjungannya ke Paris karena dianggap sebagai penjahat perang.

"Kami ingin mengatakan kepada Netanyahu seraya mengingatkan dia dan dunia, puluhan warga Palestina tak bersenjata tewas dibedil oleh tentara Israel bulan lalu," kata seorang mahasiswa berusia 19 tahun, Antonie, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu 6 Juni 2018.

Baca: Hoax Penembak Razan Najjar, Ini Pengakuan Eks Tentara Israel

Unjuk rasa di Prancis menentang PM Israel Benjamin Netanyahu. [Lucas Radicella/Al Jazeera]

Pada aksi jalanan itu, Antoni dan pengunjuk rasa lainnya mengibar-kibarkan bendera Palestina sekaligus untuk menunjukkan solidaritasnya kepada rakyat Palestina.

Advertising
Advertising

Lebih dari 200 warga Palestina tewas dan 6.000 korban lainnya luka-luka dalam unjuk rasa yang dimulai 30 Maret 2018 untuk memperingati hari pendudukan Israel terhadap tanah air mereka pada perang 1948 dan 1967.

Laporan Al Jazeera dari lokasi unjuk rasa menyebutkan, demonstrasi warga Prancis itu fokus pada perlawanan mereka atas kekerasan militer Israel terhadap rakyat Palestina di pagar perbatasan Gaza.

"Saya sangat prihatin atas pembunuhan tak manusiawi tentara Israel terhadap seorang juru medis Palestina, Raza Najjar. Aksi Israel ini melanggar hukum internasional," kata seorang mahasiswa kedokteran Yasmine, 20 tahun, yang turut dalam unjuk rasa jalanan.

Para demonstran selain mengecam Netanyahu, dalam aksinya, mereka membawa foto seorang pemuda Palestina berusia 21 tahun yang tewas ditembak oleh tentara Israel pada 1 Juni 2018. Mereka menerikkan yel-yel serempak, "Israel Pembunuh, Macron Berkomplot."Unjuk rasa di Prancis menentang PM Israel Benjamin Netanyahu. [Lucas Radicella/Al Jazeera]

"Kami tersinggung oleh kejahatan perang Israel. Tentara negeri itu menembaki warga sipil dengan peluru tajam di Gaza," kata Jacqes, 65 tahun, anggota Asosiasi Solidaritas Palestina Prancis.

"Hari ini, Macron dan Netanyahu merayakan hubungan Prancis-Israel. Pertemuan keduanya merupakan skandal karena Israel melanggar nilai-nilai Prancis," tambahnya.

Baca: Israel Klaim Razan Najjar Tewas Terkena Peluru Nyasar

Netanyahu melakukan lawatan ke Eropa untuk bertemu pemimpin Jerman dan Presiden Prancis Emmanuel Macron guna minta dukungan melawan Iran. "Kunjungan tersebut dimanfaatkan Netanyahu membujuk Macron agar bergabung bersama Israel dan Amerika Serikat menentang kesepakatan nuklir Iran."

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

6 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

6 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

7 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

7 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

8 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

8 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

9 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

9 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya