ZTE Terkena Sanksi AS, Konglomerat Cina Bakal Lakukan Ini

Editor

Budi Riza

Minggu, 27 Mei 2018 17:51 WIB

Ponsel ZTE. Foto/BBC.com

TEMPO.CO, Hong Kong – Komisaris Utama Tencent Holdings, Pony Ma, mengatakan bakal mengembangkan industri semikonduktor Cina pasca sanksi denda besar yang dikenakan Amerika Serikat kepada perusahaan telekomunikasi Cina terbesar kedua yaitu ZTE.

Sebelumnya, kementerian Perdagangan AS telah mengenakan saksi pelarangan penjualan komponen canggih teknologi komunikasi kepada ZTE selama 7 tahun.

Baca: Trump Janjikan Xi Jinping Bantu ZTE dari Sanksi

Advertising
Advertising

Ini karena ZTE kedapatan melanggar sanksi ekonomi terhadap Iran dan Korea Utara dengan membangun jaringan telekomunikasi kedua negara. Perkiraan sementara, perusahaan AS menyuplai 25-30 persen komponen teknologi komunikasi yang digunakan ZTE dalam bisnisnya.

Baca: CIA dan FBI Tuding Dua Pabrikan Ponsel Cina Ini Mata-mata

“Insiden terbaru ZTE ini jelas menunjukkan kepada semua orang bahwa betapapun majunya bisnis Anda dalam pembayaran mobile, tanpa chip prosesor dan sistem operasi, Anda masih tidak bisa berkompetisi.”

Tencent, yang bergantian dengan Alibaba sebagai perusahaan paling berharga di Asia, merupakan perusahaan jejaring sosial media dan game mobile di Asia. Perusahaan ini mengoperasikan aplikasi WeChat.

Pony Ma mengatakan meskipun kasus ZTE mulai diselesaikan namun kita tidak boleh kehilangan semangat untuk melakukan riset fundamental ilmiah.

Pendiri Alibaba, Jack Ma, dalam kesempatan terpisah juga menekankan pentingnya Cina membangun industry semikonduktor untuk membuat chip prosesor sendiri.

Media SCMP melansir ZTE asal Cina terkena sanksi denda besar yaitu US$1,3 miliar atau sekitar Rp18,3 triliun dan pergantian manajemen seperti disyaratkan pemerintah AS. Jika syarat ini dipenuhi, ZTE bakal bisa berbisnis di AS.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya