Amerika Serikat-Turki Bentuk Kelompok Kerja untuk Manbij Suriah

Sabtu, 26 Mei 2018 17:52 WIB

Tentara Turki bersiap-siap saat berada di pegunungan Barsaya di timur laut Afrin, SUriah, 28 Januari 2018. Turki melancarkan operasi 'Ranting Zaitun' pada 20 Januari 2018, menyerang milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di wilayah kantong Afrin. REUTERS/ Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Turki menggelar pertemuan di Ankara pada Jumat 25 Mei, sebagai bagian dari kerjasama untuk menyelesaikan perselisihan kedua negara soal keberadaan milisi Kurdi di kota Manbij, Suriah. Kedua sekutu NATO ini telah mencapai konsensus mengenai rancangan kerjasama keamanan di Manbij.

"Kedua pihak menguraikan kontur utama dari peta jalan untuk kerja sama lebih lanjut mereka dalam menjamin keamanan dan stabilitas di Manbij," kata pernyataan gabungan yang ditulis dalam twitter kedutaan besar Amerika Serikat di Turki, seperti dilaporkan Sputniknews, 26 Mei 2018.

Baca: Didesak Turki, Amerika Serikat Tolak Tarik Pasukan dari Manbij

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akan mempertimbangkan rekomendasi dari kelompok kerja yang dibentuk mulai 4 Juni.

Kelompok kerja di Manbij, Suriah, dibentuk setelah Menteri Luar Negeri Turki, Cavusoglu, dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bertemu pada Februari. Pada Maret, diplomat Turki melakukan kunjungan ke Washington sebagai bagian dari rencana pembentukan kelompok kerja.

Advertising
Advertising

Peta Manbij. google.com

Kini kota Manbij dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat, YPG, yang dianggap Turki sebagai afiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris di Turki.

Pada awal Mei, Erdogan berjanji untuk tidak menyerah pada organisasi teroris di Suriah utara dan memperingatkan bahwa angkatan bersenjata Turki siap untuk misi baru.

Baca: 3 Tentara Amerika Serikat Tewas Kena Bom di Suriah

Pada akhir Maret, kota Suriah Afrin sepenuhnya duduki oleh pasukan Turki sebagai bagian dari Operasi Olive Branch, sebagai tanggapan terhadap keputusan Amerika Serikat mengerahkan 30 ribu personel yang mayoritas terdiri dari milisi Kurdi, yang akan dikerahkan di perbatasan Suriah dengan Turki. Sementara terdapat 2.000 pasukan Amerika Serikat di Manbij. Turki mengklaim tujuan operasi militer untuk mengamankan perbatasannya dengan Suriah dari milisi YPG yang didukung Amerika Serikat.

Erdogan berulang kali mengancam memperluas serangan ke wilayah Suriah lain terutama Manbij dan Idlib, kecuali Washington menarik milisi Kurdi dari wilayah itu.

Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

53 menit lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

5 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

5 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

6 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

9 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

11 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

12 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

21 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya