Akhirnya Kim Jong Un Hancurkan Situs Uji Coba Nuklir Punggye-ri

Editor

Budi Riza

Jumat, 25 Mei 2018 09:19 WIB

Rezim Korea Utara menghancurkan pos komando di lokasi uji coba bom nuklir di situs Punggye-ri pada Kamis, 24 Mei 2018. Reuters via Straits Times

TEMPO.CO, Pyongyang – Pemerintah Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri pada Kamis, 24 Mei 2018, sebagai langkah untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Langkah ini dilakukan pasca pertemuan perdamaian dan denuklirisasi dengan Korea Selatan pada akhir April 2018. Kebijakan ini juga diambil menjelang pertemuan puncak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Baca: Trump Batalkan Pertemuan Puncak dengan Kim Jong Un, kenapa?

Advertising
Advertising

Media dari Korea Selatan, yang ikut diundang bersama sejumlah media dari sejumlah negara seperti AS, Inggris, Cina dan Rusia, melaporkan jalannya proses penghancuran ini. Otoritas Korea Utara sempat menanyakan kepada jurnalis yang diundang apakah mereka siap merekam video proses peledakan situs itu. Lalu, petugas lalu menghitung mundur.

“Sebuah bom besar meledak dan mengguncang Gunung Mantap, tanah dan batu menyembur keluar dari pintu masuk lokasi uji coba,” begitu dilansir Reuters, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca: Kim Jong Un Takut Dikudeta saat Temui Donald Trump di Singapura

Rezim Korea Utara menggunakan situs uji coba Punggye-ri ini untuk melakukan enam kali uji coba nuklir. Situs ini memiliki sedikitnya tiga terowongan untuk kepentingan peledakan bom. Lokasi uji coba ini terletak di timur laut Korea Utara.

Seorang tentara Korea Utara sedang menjelaskan kepada para jurnalis proses penghancuran situs uji coba nuklir Punggye-ri di Gunung Mantap, Kamis, 24 Mei 2018. Yonhap via Korea Herald

Proses peledakan ini berlangsung pada pukul sebelas siang dengan penghancuran sebuah terowongan dan pos pemantauan.

Penghancuran ini dilakukan terhadap ketiga terowongan uji coba peledakan bom nuklir dan fasilitas pendukungnya. Pada sekitar pukul empat sore, dua barak militer di lokasi ikut dihancurkan.

“Penghentian uji coba nukir merupakan proses penting untuk perlucutan senjata nuklir internasional,” begitu pernyataan dari sebuah institut riset senjata nuklir Korea Utara seperti dilansir Korea Times. “Pyongyang akan melakukan upaya untuk mencapai perdamaian dunia tanpa senjata nuklir.”

Menanggapi ini, juru bicara kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Noh Kyu-duk, mengatakan,”Pemerintah mengevaluasi penutupan situs uji coba nuklir itu sebagai langkah penting pertama untuk menunjukkan determinasi Korea Utara menyelesaikan proses denuklirisasi penuh.”

Kesepakatan denuklirisasi ini tercapai pada pertemuan bersejarah Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada akhir April 2018. Seperti dilansir Korea Herald, pertemuan ini berlangsung di desan Panmunjom di Zona Demiliterisasi pada sisi Korea Selatan.

Saat itu, kedua pemimpin juga menyepakati perdamaian dan dituangkan dalam Deklarasi Panmunjom. Ini mengakhirin perang, yang sempat terjadi antara kedua negara pada era 1950an. Perang ini sendiri baru dinyatakan secara resmi berakhir hingga kesepakatan kedua Korea kemarin.

Korea Utara memilih menghancurkan lokasi uji coba bom nuklir Punggye-ri setelah mendapat sanksi ekonomi dunia internasional. Rezim diktator Kim Jong Un berharap penghancuran situs uji coba nuklir ini akan dibalas dengan pencabutan sanksi ekonomi oleh PBB. Rezim ini berharap Korea Utara akan menjadi negara besar dengan ekonomi yang berkembang dan terlibat perdamaian dengan negara tetangganya.

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden AS, Donald Trump. Yonhap via Korea Herald

Pertemuan puncak Trump dan Kim pada 12 Juni 2018 nanti, yang kemudian tertunda, sebelumnya sempat terancam batal karena adanya protes keras Korea Utara soal latihan militer AS dan Korea Selatan di Semenanjung Korea. Negara komunis itu juga mengecam adanya opsi Libya yang disebut oleh penasehat keamanan nasional AS, John Bolton.

Lewat media KCNA, rezim Kim meminta jaminan keamanan dari upaya AS agar tidak menggulingkannya. Soal ini. Trump telah menyatakan secara terbuka memberikan jaminan keamanan bagi rezim Kim Jong Un dan kesejahteraan bagi Korea Utara.

Ketegangan antara AS dan Korea Utara kembali terjadi ketika Wakil Menteri Korea Utara, Choe Son Hui, mengecam Wakil Presiden AS, Mike Pence, sebagai seorang politikus amatiran. Ini karena Pence membandingkan Korea Utara dengan Libya.

“Kami tidak akan memohon kepada AS untuk berdialog atau bersusah payah membujuk mereka jika mereka tidak ingin duduk bersama kami,” kata Choe, yang diduga mewakili ucapan Kim Jong Un. Saat ini, Cina dan Korea Selatan sedang berupaya membujuk AS dan Korea Utara untuk melanjutkan proses denuklirisasi dan perdamaian secara penuh.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

7 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

12 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

16 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

20 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

36 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

37 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

38 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

46 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

48 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

55 hari lalu

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.

Baca Selengkapnya