Gelombang Panas di Pakistan, Sedikitnya 65 Orang Tewas
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 24 Mei 2018 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 65 orang tewas akibat terkena sambaran gelombang panas yang menghantam ibu kota Pakistan, Karachi, selama empat hari. Informasi tersebut disampaikan lembaga relawan setempat, sebagaimana dikutip Guardian, Selasa, 22 Mei 2018.
"Suhu di kota terbesar kedua di Pakistan itu mencapai 44 derajat Celsius," ujar pejabat di Karachi kepada Al Jazeera, Rabu, 23 Mei 2018.
Lihat foto: Cuaca Panas Landa Pakistan, Warga Tidur di Trotoar
Sejumlah media lokal di Pakistan melaporkan, jumlah korban kemungkinan bisa bertambah hingga seratus orang. Sebab, gelombang panas terus meningkat mencapai 76 derajat Celsius. Namun otoritas di Karachi tidak bisa dikonfirmasi mengenai jumlah korban. Mereka meminta masyarakat tetap tinggal di dalam rumah dan minum air putih.
Di beberapa bagian kota, tulis Guardian, warga menderita akibat listrik terputus, terutama pada pagi hari ketika banyak warga siap-siap makan sahur untuk berpuasa Ramadan.
Gelombang menyengat itu melanda kota pelabuhan pada Ramadan saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa, tidak makan dan minum selama sekitar 15 jam setiap hari.
Baca: Korban Gelombang Panas Pakistan Capai Seribu Orang
Pemimpin Tim Layanan Keselamatan Edhi Foundation, Faisal Edhi, dalam keterangannya kepada media mengatakan hampir semua korban tewas akibat sambaran gelombang panas itu berusia lanjut dan memiliki masalah kesehatan.
Pada Juni 2015, lebih dari 1.200 orang tewas karena penyakit terkait dengan cuaca panas di Karachi, Pakistan.