Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Gelombang Panas Pakistan Capai Seribu Orang  

image-gnews
Relawan memberi label identifikasi ke tubuh korban gelombang panas di kamar mayat di Karachi, Pakistan, 22 Juni 2015. Gelombang panas menewaskan sedikitnya 200 orang lebih dan korban tewas terus berjatuhan. RIZWAN TABASSUM/AFP/Getty Images
Relawan memberi label identifikasi ke tubuh korban gelombang panas di kamar mayat di Karachi, Pakistan, 22 Juni 2015. Gelombang panas menewaskan sedikitnya 200 orang lebih dan korban tewas terus berjatuhan. RIZWAN TABASSUM/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Karachi - Pejabat senior dari organisasi amal Edhi Foundation, Anwar Kazmi, mengatakan korban akibat gelombang panas yang melanda Pakistan bagian selatan, Karachi mencapai seribu orang hingga Kamis, 25 Juni 2015. "Kantung mayat sudah menumpuk di lantai kamar akibat suhu panas ini," katanya. Unit pendingin pun tidak bekerja karena sudah terlalu banyak mayat.

Daerah itu kehabisan kamar mayat. Masyarakat terpaksa membantu rumah sakit lantaran kehabisan kapasitas. Mereka menyediakan rumah mereka untuk perawatan korban yang masih hidup. 

Kazmi mengatakan pihaknya memberikan apresiasi lebih kepada dokter dan staf rumah sakit pemerintah yang bekerja tanpa lelah. "Mereka merawat pasien dalam jumlah yang sangat banyak," katanya. Rumah sakit pun sudah meminta para mahasiswa dokter untuk bekerja lebih keras.

Gelombang panas melanda kota yang berpenduduk 20 juta orang ini. Keadaan ini ditambah dengan terputusnya aliran listrik yang mengakibatkan kipas angin atau pendingin ruangan, air, serta cahaya dari lampu tidak ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cuaca panas ini pun melanda bertepatan dengan awal bulan suci Ramadan saat banyak warga muslim yang harus menahan lapar dan haus di waktu siang hari. Toko-toko enggan menjual es atau air pada siang hari karena takut melanggar aturan agama. Bila tetap melakukannya, mereka akan terkena denda. Menjual makanan dan minuman sejak fajar hingga senja pun menjadi hal ilegal bagi mereka saat ini.

Suhu di daerah itu mencapai 44 derajat Celsius menjelang akhir pekan. Suhu ini adalah yang terpanas sejak 1981. Para peramal cuaca sudah memprediksi akan ada hujan pada beberapa hari mendatang. Sayang sampai saat ini belum juga ada tanda tanda turunnya hujan.

ABC NEWS | MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.